Presiden Jokowi: Siapkan Masa Depan Anak-Anak Indonesia dengan Kecerdasan dan Karakter Kuat

SENTANI | PAPUA TIMES- Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya mempersiapkan masa depan anak-anak Indonesia dengan kecerdasan, wawasan, dan karakter yang kuat. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024 yang digelar di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa, 23 Juli 2024.

“Kita melihat ke depan anak-anak ini harus betul-betul disiapkan tidak hanya pintar, tidak hanya pandai, tetapi juga berwawasan dan berkarakter. Saya kira anak-anak ke depan harus disiapkan kepintarannya, kepandaiannya, wawasannya, dan karakternya,” ujar Presiden.

Presiden juga mengungkapkan kegembiraannya terhadap antusiasme anak-anak dalam acara tersebut. Ini juga merupakan kali pertama Puncak Hari Anak Nasional diselenggarakan di Papua secara besar-besaran.

“Anak-anak menikmati, saya pun tidak mau memberi sambutan pidato karena ini adalah hari-nya anak-anak, tempat anak-anak berinteraksi, bermain, bersenang-senang,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden yang hadir bersama Ibu Iriana Joko Widodo pun memilih bermain kuis bersama anak-anak yang hadir. Kuis yang diberikan pun beragam, mulai dari matematika, pengetahuan umum, hingga Pancasila.

Anak-anak juga tampak antusias menjawab dan mendapat hadiah dari Presiden dan Ibu Iriana. Salah satunya adalah Herry, seorang polisi cilik yang berhasil menyebutkan Pancasila dan mendapatkan hadiah dari Presiden dan Ibu Iriana.

“Bahagia, dapat mobil-mobilan dengan cemilan, ada mobil remot, mobil mainan,” ucap Herry.

Selain itu, salah satu sorotan dari acara tersebut adalah penampilan tari kolosal oleh anak-anak, yang dinilai Presiden sebagai cermin dari industri kreatif Indonesia yang dimulai dari usia dini.

“Saya kira ini memang kreatif-kreatif, jadi industri kreatif Indonesia dimulai dari anak-anak seperti yang tadi kita lihat. Tariannya kolosal dan anak-anak sangat menjiwai, DNA kita memang ada di situ,” jelas Presiden.

Dalam pesan yang disampaikan, Presiden Jokowi mengimbau semua anak Indonesia untuk terus belajar agar bisa mencapai cita-cita mereka.

Presiden, Ibu Iriana, dan para undangan yang hadir juga disuguhkan berbagai macam penampilan dalam peringatan yang mengambil tema “Suara Anak Membangun Bangsa” tersebut. Di antaranya adalah penampilan 100 anak-anak Papua Program Gasing, penampilan baris-berbaris, penampilan marching band, hingga persembahan lagu oleh penyanyi cilik Papua, yang diiringi peragaan busana hasil karya perancang Papua.

Selain itu, acara tersebut juga menampilkan “Tari Kolosal Yospan” yang dibawakan oleh sekitar 2.600 pelajar SD-SMP Papua. Penampilan tersebut bahkan mendapatkan pemecahan rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai karya anak terbesar di Indonesia.

Vaksin Polio
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo juga melakukan kunjungan ke Posyandu Rajawali 3, Komplek Graha Nendali, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa, 23 Juli 2024. Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau langsung kegiatan pemberian vaksin polio dalam rangka Pekan Imunisasi Nasional Polio.

“Ya kita harus mewaspadai bahwa sekarang ini di seluruh dunia outbreak polio itu terjadi lagi. TBC juga naik sehingga kita ingin mendahului untuk daerah-daerah yang vaksin polionya masih rendah,” ujar Kepala Negara dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.

Presiden mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di masing-masing daerah untuk melaksanakan pemberian vaksin polio. Menurut Presiden, vaksin polio penting diberikan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi anak-anak Indonesia dari ancaman penyakit polio.

“Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan kerahkan semuanya agar semuanya sudah mendapatkan vaksin polio anak-anak kita sehingga tidak terjadi lumpuh layu,” ungkap Presiden.

Sedangkan terkait stunting, Presiden menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Tanah Air. Presiden menyebut bahwa banyak faktor yang mempengaruhi angka penurunan stunting.

“Stunting itu kan tidak hanya menyangkut makanan, tambahan makanan bergizi, tapi juga sanitasi, lingkungan tempat tinggal, rumah, air bersih semuanya harus berkonsolidasi dengan baik. Itu yang terus kita lakukan,” ucap Presiden.

Editor | SIMSON RUMAINUM