Menlu RI dan PNG Kete di Jayapura, Ada Apa?

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Papua New Guinea, Justin Tkatchenko, Rabu, 08 Mei 2024 kete alias bertemu di Swiss Bell Hotel, Jayapura, Papua.

Kedua Menlu menghadiri pertemuan Join Ministerial Commission atau JMC RI-Papua Nugini (PNG).

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes
    55539 votes 53%
    55539 votes - 53% of all votes
  • KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote
    50051 vote 47%
    50051 vote - 47% of all votes
Total Votes: 105590
26 November 2024
Voting is closed

Keduanya menyatakan pertemuan ini merupakan pertemuan bilateral pertama antara Menlu Indonesia dan PNG untuk mendorong penguatan kerja sama pembangunan dengan Papua Nugini, di antaranya melalui pelaksanaan sejumlah proyek hibah Pemerintah Indonesia di bidang kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan.


Menlu RI, Retno Marsudi menggarisbawahi beberapa perkembangan pelaksanaan proyek hibah Indonesia di Papua Nugini, antara lain rencana modernisasi Port Moresby General Hospital, renovasi stasiun pemadam kebakaran dan fasilitas pengelolaan limbah di Vanimo, serta renovasi sekolah dasar di Wutung.

“Program bantuan hibah kepada Papua Nugini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama pembangunan di kawasan Pasifik,” ujar Retno.

Menlu RI juga menekankan bahwa pertemuan kedua Menlu kali ini merupakan pertemuan bersejarah karena untuk pertama kalinya dilaksanakan di Jayapura.

Sementara itu, Menlu Tkatchenko menyampaikan terima kasih atas bantuan hibah Pemerintah Indonesia. “Indonesia merupakan mitra penting bagi Papua Nugini,” kata Tkatchenko.

Kedua Menlu menekankan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas territorial dalam kerja sama RI-Papua Nugini. “Hubungan persahabatan antar negara harus didasari pada rasa saling percaya,” ujar Menlu Tkatchenko.

Pada pertemuan JMC kali ini, kedua Menlu menandatangani Perjanjian Kerja Sama Teknis dan Pembangunan sebagai kerangka kerja sama jangka panjang kedua negara. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan perjanjian terkait pelatihan dan penguatan kapasitas bagi diplomat negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).

Pertemuan JMC merupakan pertemuan bilateral yang secara reguler dilakukan pada tingkat Menteri Luar Negeri kedua negara. Hingga saat ini, pertemuan JMC RI-PNG telah diselenggarakan sebanyak empat kali.

Editor | SIMSON RUMAINUM

Komentar