WAMENA | PAPUA TIMES- “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20)
Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Nikolas Kondomo, SH.,MH, didampingi Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya Martehn Jogobi, Kamis, 7 September 2023, meletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Kapela Pumo, Kampung Musalfak, Distrik Libarek Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pengunungan.
Seremoni peletakan batu pertama ini diwarnai tarian adat, bakar batu dan makan bersama dihadiri tokoh agama, masyarakat, perempuan, kepala suku serta umat katolik serta Dekenat Papua Pegunugan dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se- Papua Pegunungan.
Kondomo bersuka cita karena penyertaan Allah sepanjang hidupnya hingga hari ini. “Allah selalu memberikan kepada saya dan keluarga yang terbaik. Maka hari ini saya menyumbang apa yang saya miliki untuk membantu pembaugnan gedung Gereja Musafak ini. Supaya Jemaat Katolik disini menyembah dan melakukan pekerjaan Allah,”ungkap Gubernur Kondomo.
Ia mengatakan perintah dan hukum Allah adalah pekerjaan yang paling mulia oleh karena semua umat Tuhan yang ada di Papua Pegunungan hendaknya bekerja dengan tulus dan penuh sukacita.
“Pekerjaan Allah yang mulia harus kita lakukan dengan sepenuh hati dan persembahkan yang terbaik sebagai masa depan kita hari esok,”ajak Gubernur Kondomo berharap seluruh panitia dan umat Katolik di daerah itu dapat menyelesaikan pembangunan gereja tepat waktu.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengatakan meminta seluruh masyarakat dan umat kristiani untuk bahu membahu membangun Rumah Tuhan. Pemerintah siap dan senantiasa mendukung.
Yogobi berpesan agar aset-aset milik gereja, termasuk tanah dan lainnya hendaknya didaftarkan ke pemerintah untuk mendapat sertifikat kepemilikan dan dokumen resmi pemerintah.
“Kita sudah jadi provinsi (Papua Pegunungan) jadi sudah pasti secara bertahap akan berubah atau maju. Oleh karena itu yang sudah menjadi aset gereja harus dibuat menjadi sertifikat,”ujarnya.
Wabup mengajak umat katolik di wilayah itu menjaga kebersamaan, menjaga lingkungan agar pembangunan yang direncanakan terlaksana dengan baik.
Khusus, pemuda-pemudi yang tergabung dalam Orang Muda Katolik (OMK) diminta pro aktif membantu pemerintah memberdayakan anak-anak muda sehinga terhindang dari kegiatan yang merugikan diri dan masyarakat umum “ Hindari minuman keras atau obat-obat terlarang,”pinta Yogobi.
“Terimakasih kepada bapak Penjabat Gubernur Papua Pegunungan dan kepala OPD yang menghadiri serta memberikan bantuan dana untuk menunjang kegiatan pembangunan Gereja Kapela ini,” ucap Yogobi.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Kapela, Isak Wetipo mengatakan pembangunan gedung gereja diharapkan rampung dan diresmikan pada Desember 2023 dan bisa digunakan untuk ibadah perayaan Natal. Gedung gereja berukuran 9 X 24 meter persegi membutuhkan anggaran Rp2,5 milliar.
“Terima kasih kepada bapak Gubernur dan wakil bupati atas bantuan dana serta bantuan materian dari kepala OPD. Kita berharap dukungan dari semua pihak agar pembangunan rumah Tuhan ini bisa selesai tepat sesuai waktu yang direncanakan,”pungkas Wetipo.
Editor | HENDROL KOGOYA
Komentar