Jangan Jadi Penghianat Otsus, HYU: Harga Diri OAP Tidak Sama Dengan Harga Kecap Bangau

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Tokoh nasional asal Papua, Hendrik Yance Udam (HYU) menegaskan bahwa tetap komit dan berjuang, meminta Presiden Indonesia, Ir. Joko Widodo untuk menetapkan Penjabat (Pj) Gubernur Papua harus Orang Asli Papua (OAP).

“Saya sebagai anak asli Papua tetap berkomitmen dan memilki integritas untuk mendorong OAP menjadi Pj Gubernur Provinsi Papua. Harga diri, harkat dan martabat OAP tidak sama dengan harga kecap bangau (murahan) yang mudah dipermainkan dan diperjualbelikan seenaknya,”tegas HYU yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Cinta Indonesia (DPN-Gercin), Senin petang, 28 Agustus 2023, di Jayapura.

HYU menekankan penempatan Pj Gubernur OAP hendaknya sejalan dengan aspirasi rakyat di Bumi Cenderawasih yang menginginkan pemimpinnya merupakan representasi OAP. Apalagi pemerintah sendiri telah memberikan status kekhususan bagi tanah Papua dengan hadirnya Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Hendrik mengakui bahwa jabatan Pj Gubernur adalah jabatan karier yang diatur dengan undang-undang. Namun demikian, untuk Papua haruslah ada kekhususan. Pemerintah pusat hendaknya mempertimbangkan aspirasi dan kondisi kebathinan rakyat Papua.

“Saya mau katakan kepada teman-teman sesama OAP. Kita harus komit, jangan hanya karena nasi tempe, terus tinggalkan sagu. Jangan menjual hak-hak dasar kita hanya karena uang dan jabatan. Jangan ada yudas iskariot di Papua yang tidak memiliki integritas, sehingga menjual hak OAP demi uang. Jangan menjadi penghianat Otsus,”ujarnya.

OAP, kata Hendrik, tidak mungkin jadi Pj Gubernur di provinsi lain di Indonesia. Oleh karena itu,pemerintah harus memberikan kesempatan kepada OAP untuk memimpin dan berkarya di negerinya sendiri.

“OAP tidak mungkin jadi Pj Gubernur di Sumatera, Aceh, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Oleh karena itu, sangat bijak kalau Papua dipimpin OAP. Bapak Presiden yang baik hati, tolong berikan kepercayaan kepada OAP untuk menjadi pemimpin di tanahnya,”pinta HYU.

“Saya Yakini bapak Presiden percaya OAP untuk menduduki jabatan Pj Gubenur Papua. Sebab kalau bukan Bapa Presiden Jokowi, siapa lagi! bapa Presiden sudah komit untuk membangun Tanah Papua untuk itu kami minta Pj Gubernur OAP,”pungkasnya.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016, Pj Gubernur diajukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan dipilih langsung oleh Presiden.

DPR Papua telah mengajukan tiga nama ke Kemendagri yakni Ridwan Rumasukun yang saat ini menjabat Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua, Anthonius Ayorbaba menjabat Kakanwil Kemenkumham Papua dan Juliana Worumi, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua.

Dari ketiga nama tersebut, Anthonius Ayorbaba dan Juliana Worumi adalah OAP dari wilayah adat Saireri. Selain ketiga nama tersebut, ada juga nama-nama yang diusulkan sejumlah komponen masyarakat Papua yakni Dr. Amsal Yowei, Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, Drs Nerius Auparai, Kepala BKKBN Papua.

Dari pusat ada nama Laksda TNI Antongan Simatupang yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman pada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI juga telah diusulkan Kemenpolhukam sebagai salah kandidat Pj Gubernur Papua.

Editor | TIM

Komentar