950 Penari Konfigurasi Meriahkan Pembukaan Peparnas

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Sebanyak 950 orang melakukan tari konfigurasi pada ajang pembukaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang diselenggarakan di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat (5/11/2021).

Para penari tersebut, mengusung lima tema yakni Rumah Tradisional Papua, Tarian Sampan Tradisional Papua, Tarian Prajurit, Burung Cenderawasih, dan Papua Bisa.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

Di saat penari tersebut, menunjukkan keterampilannya di lapangan. Para kontingen yang berasal dari 33 Provinsi di seluruh Indonesia berjalan mengitari stadion. Sambil melambaikan tangan, para kontingen kepada ribuan penonton yang hadir.

Tercatat, jumlah kontingen yang hadir mencapai 3.609 yang terdiri dari ofisial dan atlet yang berasal dari 33 provinsi di dalam negeri. Laga pertama akan digelar pada 6 November 2021.

Mereka akan mengikuti 12 cabang pertandingan dengan 640 nomor lomba memperebutkan 2.812 keping medali terdiri dari 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu.

Diketahui, dalam pembukaan Peparnas kali ini sambutan akan diberikan pertama oleh Gubernur Papua atau selaku Ketua Umum Panitia Besar (PB) Peparnas Lukas Enembe, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Senny Marbun, dan akan dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

Hadir juga deretan musisi papan atas seperti Anggun, Mikhelia, dan Edo Kondologit. Selain itu artis lokal yang terlibat di antaranya Kaonak, Manggorap, Nogei, Shine of Black, Piter Ginuy, dan Irsa Yoku. Selain itu, tarian dari berbagai daerah akan ditampilkan. Daniel Mananta dan Tya Diran akan memandu rangkaian acara pembukaan Peparnas Papua.

Dalam upacara pembukaan juga dimeriahkan atraksi 500 drone yang akan menghiasi langit-langit di Bumi Cenderawasih. Ketua Opening and Closing Ceremony (OCC) Peparnas Papua, Toton Hutomi, mengatakan ratusan drone tersebut didatangkan dari Kalifornia dan Dubai. Sementara pilotnya didatangkan dari Eropa dan Singapura.

Editor | TIM

Komentar