JAYAPURA | PAPUA TIMES- Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Papua, Jeri A. Yudianto,S.Kom mengajak generasi milenial Papua memanfaatkan media digital untuk menghasilkan tambahan pendapatan.
Saat ini Indonesia dan dunia berada di era literasi digital, yang mana menuntut kecakapan pengguna (warga) dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet.
Menurut Jeri, salah satu prospek terbaik di era digitalisasi saat ini adalah terllibat dalam pembuatan “start up”. “Misalnya saja dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua melalui ajang Pasific Exposition 2021, kami apresiasi pemuda banyak yang terlibat seperti sebagai penerjemah dan lain sebagainya,” terang Jeri di Jayapura, Kamis (28/10/2021).
Jeri mengatakan dalam waktu dekat Provinsi Papua akan melaksanakan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang mana ajang ini dapat dimanfaatkan oleh milenial lokal untuk mempromosikan sesuatu lewat literasi digital.
Dengan begitu, para milenial tidak hanya turut mensukseskan program pemerintah, tetapi juga berpotensi kuat untuk mendapatkan pemasukan dari event nasional tersebut.
“Tapi ini lagi-lagi butuh kecakapan dan tekad yang kuat. Tentunya juga keseriusan sebab literasi digital ini kalau dimanfaatkan baik oleh para milenial sebenarnya sangat bisa menghasilkan lapangan pekerjaan,” ujar ia.
Berkenaan dengan hal tadi, Jery juga berharap lewat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada 28 Oktober 2021 ini, diharapkan kalangan milenial lokal bisa memberikan warna positif dalam bidangnya masing-masing.“Pemuda merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kedamaian Bumi Cenderawasih,”pungkasnya.
Sementara itu, laman booth virtual Pemerintah Provinsi Papua pada ajang Pasific Exposition 2021 menarik perhatian dan diakses berbagai warga negara Inggris.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jeri Yudianto mengatakan Meski hanya sekitar 20 pengunjung virtual selama dua hari terakhir, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Papua dalam menyajikan bidang pariwisata, seni dan kuliner di setiap booth yang ditampilkan.
“Pegunjung lokal di booth itu sampai saat ini belum ada. Lebih banyak warga asing dan Pemprov Papua telah menyiapkan penerjemah yang kebanyakan merupakan anak asli Papua”.“Para penerjeman ini fasih dalam berbahasa Inggris, Jepang dan lainnya,” terang Jeri, Kamis (28/10/2021) di Jayapura .
Ia akui, pagelaran Pasific Exposition sebenarnya merupakan hal baru bagi Pemprov Papua untuk masuk dalam tatanan digitalisasi, dimana tujuannya untuk mengenalkan diri kepada dunia secara digital.
Meski begitu, pihaknya memastikan booth virtual yang disiapkan sudah sangat layak dikunjungi warga dunia, dimana dalam mengaksesnya tinggal meng-klik link pada website yang telah disediakan.
“Dimana secara teknis juga kita menyiapkan infrastruktur pendukung dengan kapasitas yang memadai dimana, dari pihak penyelenggara telah memberikan lima akun untuk dikelola selama tiga hari pelaksanaan yakni 27-30 Oktober 2021”.
Pacific Exposition 2021 resmi dibuka pada Rabu (27/10/2021). Pagelaran tersebut berlangsung pada tanggal 27-30 Oktober 2021 dan digelar secara virtual.
Gubernur Papua Lukas Enembe berharap pelaksanaan Pacific Exposition 2021 mampu mendongkrak perekonomian wilayah timur Indonesia, lebih khusus di Bumi Cenderawasih serta menjadi mesin tambahan bagi pemulihan ekonomi nasional.
Editor | TIM
Komentar