Perbasi Apresiasi Sukses Penyelenggaraan Basket 3×3 PON XX Papua

TIMIKA – Ketua Umum Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kho Poo Thai (Danny Kosasih) mengatakan pertandingan basket disiplin 3×3 sudah sangat baik dilaksanakan di PON XX Papua Tahun 2021.

Ditemui di GOR Mimika Sport Complex (MSC), Rabu (13/10) Danny mengungkapkan jika sebagian daerah belum fokus dengan basket 3×3, namun pada PON tahun 2024 mendatang, disiplin baru yang pertama kalinya dipertandingkan di PON XX Papua ini sedini mungkin dipersiapkan oleh semua peserta.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

Ia mengatakan yang menjadi kebanggaan pada PON kali ini adalah Papua ternyata sudah fokus pada basket 3×3.

Kata Danny, basket 3×3 harus dikembangkan terus. Karena disiplin baru ini bisa mencetak atlit-atlit baru, misalnya dari sekolah. Di mana, jika basket 5×5 hanya satu tim dari satu sekolah yang bertanding, namun basket 3×3 di satu sekolah, bisa lebih dari satu tim.

“Untuk saya, kalau 3×3 diadakan terus, kesempatan untuk berkembang di basket sangat bagus, karena kalau 3×3 banyak anak bisa bermain,” jelasnya.

Untuk pembinaan para atlit usia dini khusus basket 3×3, Perbasi sebut Danny sudah membagi pemusatan lapangan di beberapa pulau yakni untuk Sumatera Utara, ada Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan ada di Makassar, Jawa di Surabaya serta masih ada dua lapangan lagi untuk tim nasional putra dan putri.

Selain itu, Perbasi sendiri juga sedang mempersiapkan diri mengadakan event Kejurnas. Ada pula event Liga Basket umur 18, 23 dan senior tahun yang direncanakan digelar tahun depan. Untuk kesiapan ini, Perbasi sudah mengarahkan agar digelar dulu Liga profesional khusus untuk 3×3.

Liga 3×3 ini harus digelar dulu sebelum adanya event lanjutan dengan alasan agar disiplin baru ini bisa lebih berkembang. “Kami rencana tahun depan, karena saat ini masih ada masa covid,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Danny mengapresiasi atlit basket 3×3 dari Papua. Dengan masuknya putri Papua ke babak semifinal, Danny berharap para atlit bisa terus dibina agar lebih profesional lagi.

Ia menyebutkan dua atlit putra Papua yang bermain di 3×3 masih berumur 17 tahun. Dan, ia yakin jika dibina maka masa depan mereka akan lebih cerah di olahraga basket ini. “Perbasi harus punya visi untuk mengembangkan Indonesia Timur, itu yang menjadi fokus kita,” jelasnya sambil menambahkan Desember ini akan digelar liga baaket kerjasama PT Freeport Indonesia.

Editor | TIM

Komentar