Papua Juara Umum Tarung Derajat PON XX Papua di Timika

TIMIKA | PAPUA TIMES – Laga final Tarung Derajat Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua di Klaster Mimika telah rampung dilaksanakan pada Selasa (12/10/2021) di venue Eme Neme Yauware.

Laga di bagi dalam dua sesi yakni final pagi dan final siang. Sejumlah atlet pemenang di final pagi hari sudah diumumkan.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Pertandingan pertama pada laga final siang tadi dibuka dengan pertemuan antara atlet Papua, Akdamina S Epa dengan Vebi Sesmita Husna dari Sumatera Barat. Akdamina menang dengan skor 3-0.

Selanjutnya di kelas 58,1-62 kg, Rizki Ariani dari Kalimantan Barat berhasil meraih emas setelah mengalahkan Ni Made Yogi Astrini dari Bali dengan skor 3-0.

Satu-satunya perwakilan NTB yang tersisa, yakni atlet putri Julyana Dewi Amelia berhasil membawa emas di kelas 62,1-66 Kg usai melawan Darlin Asso dari Papua. Dewi menang dengan skor 3-0.

Laga final putra, di kelas 67,1-70 Kg mempertemukan atlet Papua, Alex Asyerem dan Nikolaus Toni Sega dari Kalimantan Timur.

Pada pertarungan ini, Niko mempersembahkan medali emas untuk Kaltim sedangkan hasil ini membuat Papua kembali mencatatkan medali perak ketiga setelah kalah 2-1.

Pertandingan selanjutnya untuk kategori putra di Kelas 70,1-75 Kg, petarung Aceh, Kandar Hasan melawan tuan rumah yang diwakili Robertus Asso.

Pertandingan ini berakhir cepat di ronde pertama sebab Kandar tak dapat melanjutkan pertandingan akibat pukulan keras Asso yang mengenai dagunya.

Sementara pertandingan penutup mempertemukan Eko Yusuf dari Jawa Barat dengan atlet Bali, Andre Surya.

Bertarung di kelas 75,1-80, medali emas terakhir di kategori seni tarung diraih oleh Andre sekaligus memastikan medali emas yang keempat untuk kontingen Bali.

Laga siang hari ini turut melombakan Seni Gerak Getar Campuran, dengan para peserta berasal Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Daerah Istimewa Aceh.

Hasil Seni Gerak Putera, DIY Aceh mendapatkan skor tertinggi (emas) dengan nilai 772, disusul Jawa Tengah (perak) 766 dan Sulawesi Selatan dengan skor 759 (perunggu).

Hasil Seni Gerak Puteri, Jawa Barat meraih emas dengan nilai 991, Jawa Tengah dengan nilai 863
meraih perak dan Daerah Istimewa Aceh mendapatkan perunggu dengan nilai 855.

Gerak Getar Putra: Jawa Tengah peroleh medali perunggu dengan nilai 662, Sulawesi Selatan meraih perak dengan nilai 801 sementara Daerah Istimewa Aceh sebagai pemenang medali emas dengan catatan nilai 871.

Campuran: Jawa Barat berhak atas perunggu dengan total skor, 640. Sulawesi Selatan kembali raih perak dengan nilai 729 dan Daerah Istimewa Aceh kembali menjuarai nomor ini setelah unggul dengan nilai 881.

Dari hasil final ini, Provinsi Papua diputuskan jadi juara umum di gelaran Tarung Derajat, PON XX Papua Klaster Mimika.

Papua berhasil mengamankan empat medali emas, tiga medali perak dan empat medali perunggu. Sedangkan Bali tempati posisi kedua dengan empat emas, satu perak dan tiga perunggu. Disusul Aceh yang menjadi juara umum ketiga dengan perolehan tiga medali emas, satu perak dan lima perunggu.

Ketiga juara umum ini juga mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan. Papua mendapatkan dana Rp 50 Juta, Bali Rp 30 Juta serta Daerah Istimewa Aceh mendapat dana bantuan sebesar Rp 20 Juta. Dana ini diserahkan oleh Ketua Harian PB Kodrat, Brigjen Pol Syamsul Bahri MM.

Sementara itu, hasil partai final pagi hari yang sudah dirilis media ini pagi tadi, Papua membuka kemenangan di partai pertama setelah unggul atas Kalimantan Timur.

Laga pertama dibuka dengan pertemuan Imanuel B Fakdawer dari Papua yang berhadapan dengan M Marcel Ferdinoor dari Kalimantan Timur.

Imanuel unggul 2-1 dan berhak atas medali emas di kelas 49,1-52 Kg. Sedangkan Marcel Ferdinoor harus puas mendapatkan medali perak.

Pertandingan kedua mempertemukan Yoseph Amoreus dari Nusa Tenggara Timur melawan Chairul Nam dari Lampung.

Di kelas 52,1-55 Kg ini, satu-satunya perwakilan NTT, Yoseph Amoreus dipastikan mendapatkan medali emas setelah unggul 2-1. Hasil ini membuat Chairul pulang dengan medali perak.

Pertarungan ketiga, Rudi Nurudin dari Bali bertemu lawan Lukman Hakim dari Kepulauan Riau. Di kelas 55,1-58 Kg ini, Bali memastikan peroleh medali emas pertamanya dengan keunggulan telak 3-0. Riau harus puas di posisi dua dan mendapatkan medali perak.

Pertandingan keempat merupakan pertarungan putri di kelas 45,1-50 Kg antara Vinka Widyaningrum dari Jawa Tengah melawan Beatriks Arwam dari Papua.

Laga ini berakhir untuk kemenangan Papua dan memastikan medali emas kedua. Vinka memastikan medali perak setelah kalah 1-2 dari Beatriks.

Laga kelima masih untuk kategori putri. Di kelas 50,1-54 Kg ini, petarung Kalimantan Barat, Novianyanti bertemu dengan atlet Jawa Barat, Sri Nurhayati SPd.

Di partai ini, “ibu guru” Sri hanya mendapatkan medali perak setelah kalah dari lawannya dengan skor 1-2.

Pertandingan keenam mempertemukan putra masing-masing dari Jawa Barat dengan atlet Andika Dwiki Arislan dan Gede Dicky Handika Putra dari Bali. Di kelas 58,1-61 Kg ini, Bali meraih medali emas keduanya dengan kemenangan 2-1.

Pertandingan ketujuh di kelas 61,1-64 Kg, Farhan Attamamil Arda dari Sumatera Utara melawan Elim Tabuni, atlet Papua.

Farhan menang telak 3-0 atas Elim di partai ini dan memenangkan medali emas serta membuat Papua mendapatkan medali perak pertama.

Partai kedelapan mempertemukan Muhammad Rizki Firdaus dari Sumatera Utara yang bertemu I Made Ardi Arimbawa dari Bali.

Kemenangan di kelas 64,1-67 Kg ini dipastikan menjadi milik Made Ardi di ronde kedua lantaran Muhammad Rizki tak dapat melanjutkan pertandingan.

Editor | TIM