PON XX : Api Abadi PON Papua Diambil di Klamono

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Pengambilan Api Abadi PON XX Papua dilakukan di Maladuk, Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Tepatnya berlokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Lapangan Klamono PT. Pertamina EP. Cepu Regional 4 Zona 14 Field Papua.

“Pengambilan Api Abadi di Klamono, karena Kabupaten Sorong termasuk penghasil minyak dan gas bumi Indonesia,” ungkap Ketua Harian PB PON XX, Yunus Wonda didampingi Wakil Sekertaris IV Bidang Humas dan PPM, Kadkis Matdoan, Rabu malam (15/9/2021)

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Dijelaskan, kegiatan eksplorasi pertama kali di wilayah Sorong dilakukan di daerah Klamono. W ilayah ini adalah bagian dari sejarah panjang penemuan minyak bumi di Hindia Belanda abad ke XIX.

Memasuki abad ke XX, pemerintah kolonial Belanda mulai memperluas pengaruhnya ke Klamono, Kabupaten Sorong, sebuah kota di Provinsi Papua Barat, Indonesia saat ini. NNGPM (Nederlansche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij) mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun 1935. Sejak itulah kota ini dikenal dengan sebutan ‘Kota Minyak’.

Eksplorasi Minyak dan Gas di Kabupaten Sorong secara khusus di Klamono sebagai tempat pertama kali ditemukannya Minyak dan Gas di Tanah Papua dimulai pada tahun 1936, dan sampai saat ini sudah berusia lebih dari 85 Tahun.

“Maka sudah selayaknya pengambilan API PON XX Tahun 2021 Provinsi Papua mengambil sumber Api Abadi dari gas alam yang ada di Klamono. Selaras dengan Klamono, wilayah dimana ditemukannya Minyak dan Gas pertama di Papua, juga merupakan ‘Awal’ pesatnya perkembangan Industri Minyak dan Gas yang hingga kini terus berperan penting dalam kehidupan manusia sejak abad ke XX,”ungkapnya.

Lebih lanjut dikemukakan, Api abadi yang diambil dari Klamono juga akan menjadi ‘Awal’ Penyelenggaraan Kirab Api PON di Tanah Papua. Sehingga melalui lokasi yang memiliki nilai historis yang kuat ini, Indonesia pun mencatatkan sejarah baru penyelenggaraan PON XX untuk pertama kalinya di Papua.

Dalam setiap Pagelaran Olahraga, Api dimaknai sebagai unsur yang kompleks dan menjadi sumber kehangatan yang tak pernah padam. Sementara, kobaran Api adalah etafora dari semangat berkompetisi dan sportivitas untuk meraih prestasi.

Pada Api yang menyala tersirat makna tentang kekuatan dan keteguhan. Oleh karenanya, Api menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap penyelenggaraan Pesta Olahraga Nasional maupun Internasional.

Sejarah mencatat, selama lebih dari 1 (satu) abad, Api menjadi simbol utama dalam pagelaran pesta olahraga dunia. Begitu juga dengan perhelatan PON di Indonesia yang kali pertama diselenggarakan pada 1948 di Kota Surakarta Jawa tengah. Pengambilan Api PON dari Sumber Api Alami yang berasal dari Perut Bumi dikenal dengan sebutan ‘Api Abadi’.

Editor | HANS B | LEPIANUS K