PON XX: Tekad Frengky Shony Antar Kriket Juara

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Olahraga kriket akan menjadi debutan bagi kontingen Papua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Demi mengejar prestasi, Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Papua mendatangkan pelatih dan atlet terbaik.

Frengky Shony, eks pelatih tim nasional kriket Indonesia didatangkan untuk menghadirkan prestasi bagi kriket Papua di rumah sendiri.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

Pelatih bertangan dingin kelahiran Kupang, 24 Februari 1978 itu punya seabrek prestasi olahraga kriket di level nasional hingga internasional, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.

Frengky Shony direkrut oleh kontingen Papua sejak 2018. Sebelumnya, dia membela panji Provinsi Bali di ajang PON XIX Jawa Barat tahun 2016 silam.

“Saya bergabung dengan tim Papua sejak Maret 2018, pada saat itu kejurnas senior, dan pak ketum Pengprov bersama PCI pusat menugaskan saya untuk membentuk tim Papua,” ujar Shony.

Shony memutuskan untuk memperkuat kontingen Papua karena ingin memulai tantangan baru. Ia ingin berpetualang dan meraih prestasi bersama tim Papua yang akan menjadi debutan.

“Alasan memilih Papua sebenarnya lebih kepada jiwa petualangan dengan tim yang baru dan para atlet yang bru mengenal cricket (kriket). Kerja keras yang tangguh untuk dapat membentuk para atlet sehingga ke depan bisa berprestasi untuk Papua,” terangnya.

Ketika memulai menangani tim kriket Papua di tahun pertamanya, Shony langsung mengantarkan timnya menjadi juara di kategori putra dan peringkat ketiga kategori putri di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) senior.

“Saat tim Papua sudah terbentuk, kita ikut berpartisipasi di Kejurnas senior dan akhirnya kami bisa berada di podium tertinggi dan tim putri berada di peringkat ketiga,” ujarnya.

Shony memulai kariernya di Bali. Beragam prestasi sudah ia torehkan baik sebagai atlet maupun menjadi pelatih. Di antaranya, juara 3 East Asia Pasific (EAP) trophy di Australia tahun 2000, medali emas Porprov di Bali tahun 2013 nomor T-20, medali emas Porprov Bali tahun 2015 nomor T-20, medali emas Porprov Bali tahun 2017 di nomor super-8, juara 1 Liga Jakarta Divisi 2 tahun 2018, juara 1 Liga Jakarta Divisi 1 tahun 2019, dan medali perunggu SEA Games tahun 2017, juara kejurnas bersama Papua di Bali tahun 2018.

Ia juga pernah tampil di beberapa kejuaraan internasional seperti EAP tournament tahun 2000 di Australia, EAP 2004 di Jepang, EAP 2009 di Samoa, EAP 2011 di Samoa, EAP 2013 di New Zealand, dan EAP 2017 di Bendigo – Australia.

Jam terbangnya sebagai pelatih juga sudah cukup banyak. Ia pernah menukangi timnas U-15 tahun 2009 di Jakarta, pelatih timnas U-17 2010 di Vanuatu, pelatih Bali di kejurnas U-23 2014, pelatih bali di kejurnas U-19 tahun 2015, pelatih PON Bali 2016, pelatih timnas putri di Korea Selatan tahun 2016, pelatih timnas putri tahun 2017 tournamen big bass Thailand dan pelatih timnas putra kualifikasi World Cup tahun 2018.

Di ajang PON pertamanya, Shony sukses membawa tim kriket Bali menjadi juara umum di PON XIX Jawa Barat tahun 2016 silam. Pencapaian terbaiknya bersama kontingen Bali itu membuatnya berhasrat untuk mempersembahkan prestasi serupa bagi Tanah Papua.

“Target di PON Papua adalah medali emas untuk tim Papua, dan saya sangat yakin karena dilihat dari perkembangan atlet baik putra maupun putri,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PCI Provinsi Papua, El Bahar Conoras mengaku optimis tim kriket Papua bisa mempersembahkan medali emas pada PON XX.

“PON XX kian dekat, kita butuh kerja ekstra untuk menghasilkan prestasi. Saya optimis cricket (kriket) bisa menyumbangkan medali emas, setidaknya bisa mendapatkan 1 medali emas, tapi kalau bisa lebih itu menjadi mukjizat bagi kami. Kami memang sangat fokus sekali menjelang PON XX ini,” kata Conoras.

Editor | TIM

Komentar