Panji Siap Sumbang Medali Terbang Layang

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Terbang Layang Papua berpotensi kembali menyumbangkan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Mereka masih diperkuat atlet-atlet terbaiknya yang mendapatkan medali pada PON XIX Jawa Barat, 2016 silam.

Panji Agrya Kusuma Laras jadi salah satu atlet atau pilot unggulan terbang layang Papua bersama dengan Vladimir Sefanya Mnusefer.

Panji sebelumnya bukan seorang atlet. Dia merupakan anggota Pusdiklat terbang layang. Awalnya dia hanya membantu tim terbang layang Papua.

Ketua harian dan pelatih terbang layang Papua, Paul Graham Mnusefer yang mengajaknya bergabung dengan tim Papua setelah dirinya lulus sekolah terbang layang.

“Kebetulan saya awalnya anggota Pusdiklat terbang layang, jadi dulu itu saya masih belum jadi atlet, dan masih support tim Papua. Kebetulan saya dekat juga dengan ketua harian terbang layang Papua, pak Paul Mnusefer,” kata Panji.

“Setelah saya lulus sekolah terbang layang, ada tawaran dari beliau untuk bergabung memperkuat tim terbang layang Papua, nah kebetulan belum ada kontingen daerah lain yang menawari saya untuk bergabung. Jadi saya menerima tawaran tersebut,” tambahnya.

Pilot terbang layang kelahiran Bogor, 6 April 1994 itu mulai bergabung dengan kontingen Papua pada 2014 silam. Panji langsung menyumbangkan medali perak untuk kontingen Papua pada PON pertamanya di PON XIX di Jawa Barat, tahun 2016 silam.

“Saya bergabung dengan terbang layang Papua tahun 2014. PON XX ini menjadi PON kedua bagi saya. Dari pertama ikut PON sudah dengan tim terbang layang Papua. Saya dapat medali perak ketika itu. Saya juga dapat dua medali perak di Kejurnas 2017 Kalijati, Subang dan satu medali perunggu di Kejurnas Jember tahun 2018,” tuturnya.

Meski disibukkan dengan aktivitas latihan menjelang PON XX, Panji tetap menggeluti profesinya sebagai seorang wirausahawan.

“Saya mulai menekuni olahraga terbang layang sejak tahun 2008. Dulu masih ground support dari Pusdiklat. Profesi saya selain atlet, saya juga berwirausaha,” terangnya.

Panji masih penasaran. Dia berambisi untuk menyumbangkan medali emas bagi kontingen Papua di PON XX nanti, walaupun ia mengaku proses latihan sempat terganggu.

“Insya Allah saya optimis membawa pulang medali emas dan optimis untuk hasil yang terbaik di PON XX, biarpun latihan kami terhambat karena kita hampir 2 bulan ini tidak latihan,” tandasnya.

Sementata itu, pelatih tim terbang layang Papua, Paul Graham Mnusefer mengatakan tim terbang layang Papua saat ini memiliki 12 atlet yang sudah siap tampil di PON XX. Dua di antaranya masih menjadi unggulan mereka untuk mendapatkan medali emas. Mereka yakni Vladimir Mnusefer dan Panji Agrya Kusuma Laras.

“Ada tiga atlet kita yang di PON XIX Jawa Barat yang dapat medali emas, perak dan perunggu. Tiga-tiganya masih akan memperkuat tim kita dan menjadi unggulan untuk mendapatkan medali emas, mereka yakni Vladimir dan Panji,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, terbang layang Papua pada PON XIX di Jawa Barat tahun 2016 silam berhasil mempersembahkan 3 medali atas nama Vladimir Mnusefer (emas), Panji (perak) dan Charles Daud Wompere (perunggu).

Disiplin terbang layang cabor aerosport akan mempertandingkan 12 nomor pertandingan, di antaranya nomor putra Precision Landing Kelas Schweizer SGS 1-26, Precision Landing Kelas Schweizer SGU 2-22, Duration FIight Kelas Schweizer SGS 1-26, Duration Flight Kelas Schwelzer SGU 2-22, Precision Landing Kelas Schweizer SGU 2-22 Beregu dan Duration Flight Kelas Schweizer SGU 2-22 Beregu.

Nomor putri Precision Landing Kelas Schweizer SGS 1-26, Precision Landing Kelas Schweizer SGU 2-22, Duration Flight Kelas Schweizer SGS 1-26 dan Duration Flight Kelas Schweizer SGU 2-22. Serta dua nomor campuran yakni Precision Landing Kelas Schweizer SGU 2-22 Duration dan Flight Kelas Schweizer SGU 2-22.

Editor | TIM

Komentar