Varian Delta di Temukan di Merauke

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Kekhawatiran masyarakat akan keberadaan virus Covid-19 varian Delta di Papua akhirnya terjawab sudah. Hasil pemeriksaan sampel virus Corona asal Kabupaten Merauke ditemukan 10 sampel yang positif Covid-19 dengan varian asal India tersebut.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Juru bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua, dr Silwanus Sumule, Selasa pagi (20/7/2021) menginformasikan dari sampel yang dikirim ke labortorium didapatkan 10 sampel asal Kabupaten Merauke yang positif Covid-19 dengan varian Delta. “Kabupaten merauke, didapatkan pada 10 sampel yg dikirim,”kata Sumule.

Atas temuan ini, Sumule kembali mengajak dan meminta seluruh masyarakat di Provinsi Papua untuk lebih ketat melaksanakan protokol kesehatan 6 M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi keramaian, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Kemudian wajib vaksinasi dan yang paling terpenting berdoa memohon perlindungan Tuhan.
“Prokes harus ketat (6M), vaksinasi dan tetapi berdoa memohon perlindungan Tuhan,”pinta Sumule.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis nama varian baru virus corona dari India dengan varian Delta. Varian Delta adalah nama baru bagi varian virus corona yang ditemukan India dan memiliki nama ilmiah B.1.617.2.
Delta berasal dari garis keturunan yang disebut B.1.617, yang pertama kali muncul di India. Varian ini adalah sublineage kedua yang muncul, maka namanya B.1.617.2.

B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020 sebelum Public Health England mendeteksinya di Inggris pada awal Mei 2021. Strain ini diperkirakan juga lebih menular dibandingkan strain lainnya.

Ciri atau gejala varian Delta antara lain Demam Demam biasa terjadi sebab tingkat virus dalam tubuh meningkat lebih tinggi dari sebelumnya dan pada beberap orang menjadi lebih parah dalam 3 atau 4 hari, Sakit kepala, Sakit tenggorokan, Pilek, Batuk, Sesak nafas, Kelelahan dan Kehilangan indera perasa atau penciuman.

Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Dr. Drs Muhammad Musa’ad, M.Si mengatakan Apabila ngka penularan virus Corona (Covid-19) meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir maka Pemerintah Provinsi Papua bakal melakukan lockdown atau karantina wilayah pada bulan Agustus 2021.

Mekanisme terkait lock down masih akan dibahas lebih lanjut. Kata Musa’ad, penyebaran Covid-19 di Papua meningkat seiring dengan tingginya mobilisasi orang dari luar Papua melalui pelabuhan dan bandar udara.

Editor | HANS BISAY