JAYAPURA | PAPUA TIMES- Sukses Administrasi menjadi sasaran misi kesuksesan perhelatan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI tahun 2021 dibumi cenderawasih Papua. Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua II Panitia Besar (PB) Peparnas Papua Hans Hamadi saat memberikan materi pada Workshop Jurnalis dan Media Peliputan Peparnas XVI Papua di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (01/07/2021).
“Sukses administrasi ini penting bagi kami, supaya kedepan tidak ada masalah yang terjadi setelah pelaksanaan Peparnas Papua,” jelasnya Hamadi.
Event olahraga disabilitas yang akan berlangsung pada tanggal 02-15 November 2021 ini, bukan hanya sukses administrasi kata Hans Hamadi, namun melainkan sukses penyelenggara, prestasi dan ekonomi juga menjadi bagian penting.
“Setelah PON ada Peparnas, sehingga di Peparnas ini kita libatkan semua pihak seperti kejaksanaan, kepolisian, BPK, dan pihak lain untuk tidakterjadi masalah. Sukses administrasi menjadi sasaran misi sukses Peparnas, karena kita sangat jaga itu, administrasi jadi nomor satu,” harapnya.
Sehingga diharapkan peran media juga dapat membantu kesuksesan Peparnas baik dalam persiapan dan kesiapan dari PB Peparnas.
“Media sebagai wadah informasi bagi masyarakat, mengalirkan informasi keberadaan Peparnas agar diketahui banyak orang, terutama di Papua khususnya Kota dan Kabupaten agar semuanya ikut andil bertanggung jawab atas Peparnas dibulan November. Saya mengharapkan Peparnas ini di gemakan setiap kegiatan, karena semakin dekat,” harapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua yang juga wartawan senior, Abdul Munib mengharapkan PB Peparnas dapat melibatkan seluruh media dan jurnalis yang ada di Papua, sehingga kesuksesan Peparnas banyak dirasakan dan digaungkan melalui peran media.
“Saya harap PB Peparnas dapat mendahulukan teman-teman pers yang ada disini, yang sudah membangun perusahaan pers mereka, termasuk jurnalis yang benar-benar sudah berkompoten,” ujarnya.
“Dilibatkan semua yang punya administrasi perusahaan jelas karena suksesnya Peparnas karena media di Papua. Ini adalah usulan, tapi wartawan wajib menaati kode etik jurnalistik saat peliputan, apalagi ini berbeda menulis seperti PON,” pungkasnya.
Editor | TIM
Komentar