2021, Kuota ADIK untuk Papua 631 Orang

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud-RI) tahun ini 2021 memberikan kuota beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) bagi 631 putra-putri Papua. Terdiri dari 350 putra-putri Orang Asli Papua (OAP) Pendidikan Tinggi , 256 siswa Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan 25 Orang Program Mandiri.

Koordinator Beasiswa Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Dr. Iwayan Koster mengatakan program ADIK merupakan salah satu program unggulan pemerintah meningkatkan akses pendidikan dan pemerataan kesempatan Pendidikan bagi semua lapisan masayarakat.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Program ini membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh anak-anak yang tinggal di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), orang asli Papua (OAP) dari Papua dan Papua Barat serta anak-anak TKI yang bekerja di luar negeri agar bisa mengecap pendidikan tinggi di jenjang universitas.

“Tujuan akhir adalah menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional,”kata Koster disela sela Sosialisasi Program ADIK tahun 2021 yang digelar Kemendikbud, Kemendagri dan Dinas Pendidikan, Perpustakaan da Arsip Daerah (DPPAD) Papua di Jayapura.

Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi atau syarat-syarat seorang siswa bisa mendaftar pada program beasiswa ADik adalah sebagai berikut; Siswa yang diperbolehkan mendaftar adalah siswa yang lulus pada tahun bersangkutan dan satu tahun sebelumnya.

Siswa merupakan anak TKI atau OAP atau yang lahir dan berdomisili di daerah 3T yang keasliannya ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dan PTN Koordinator. Maksimal usia saat mendaftar adalah 24 tahun, Sehat jasmani rohani, dan bebas HIV dan Narkoba.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Dance Yulian Flassy,SE.M.Si menjelaskan bahwa program ADIK adalah program Afirmasi yang diutamakan bagi pelajar yang kurang kurang mampu khususnya Orang asli Papua.
Oleh karena itu, kata Sekda, proses seleksi yang dilakukan ditingkat kabupaten kota harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat dengan memperhatikan kualitas atau kemampuan dari putra-putri OAP.

“Pemerintah kabupaten kota hjuga arus memperhatikan dan memberi dukungan untuk anak-anak didiknya yang sedang melaksanakan studi dan perlu orang tua asuh bagi peserta program di 86 perguruan tinggi yang menjadi lokasi Pendidikan tinggi Program ADIK,”pinta Sekda.

Dia berharap putra-putri OAP yang terpilih dalam program ini dapat menggunakan kesempatan untuk belajar dengan baik dan takut akan Tuhan. Sehingga dimasa depan menjadi pemimpin Papua yang bisa membangun Tanah Papua.

“Jika terpilih agar belajar dengan baik dan sungguh-sungguh serta takut akan Tuhan sehingga nantinya akan menjadi Pemuda Pemudi yang tangguh dan menjadi Pemimpin Daerah dimasa mendatang,”tandas Sekda Flassy.
Untuk mengakses informasi terkait pendaftaran Program ADIK dapat berkunjung ke websitenya dengan alamat:https://adik.kemdikbud.go.id/

Editor | ENDI BEROTABUI