DPPAD Papua Gandeng Tangata Language Tingkatkan Kompetensi Guru Bahasa Inggris

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Dalam rangka meningkatakan kompetensi guru bahasa inggrisPemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) bekerjasama dengan Tangata Language House Jayapura menggelar pendidikan dan latihan bagi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua.

Kepala DPPAD Papua, Christian Sohilait,ST,M.Si mengatakan kerja sama tahap awal ini melibatkan 12 SMK dan bakal dijadikan pilot project atau proyek percontohan program peningkatan kompetensi guru bahasa inggris di tahun 2021 ini.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

Pihaknya berharap melalui kerja sama itu, dapat terjadi transfer ilmu kepada para guru SMK, yang seterusnya dilanjutkan kepada siswa, guna menjadi bekal bagi mereka saat terjun ke dunia kerja.

“Saat ini kemampuan berbahasa inggris sangat dibutuhkan di dunia industri maupun usaha. Karena itu, penting sekali program ini di laksanakan bagi para guru di SMK. Dan institusi Tangata Language House ini yang akan melaksanakan program dengan kami. Dimana untuk tahap awal, kita akan perkuat kemampuan para guru di 12 SMK di Papua,” terang Christian usai penandatanganan kerjasama DPPAD dengan Tangata Language House di Kota Jayapura, Rabu (31/3/2021).

Untuk sementara program ini baru akan dilaksanakan pada 12 SMK, namun bakal digelar secara berkesinambungan dengan menyesuaikan pada penganggaran yang ada di DPPAD Papua.

Sementara alasan memilih SMK, sebab lembaga pendidikan itu lebih banyak bersentuhan dengan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa inggris. Contohnya, mesin dan sistem kelistrikan yang dipastikan keseluruhannya menggunakan kata-kata dalam bahasa inggris.

“Sehingga melalui program ini, kita berharap nantinya SMK tidak hanya melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki skill tinggi di bidang-bidang tertentu, tetapi juga memiliki kemampuan berbahasa inggris”.

“Sebab dari evaluasi kami banyak anak-anak yang lulus dengan skill yang bagus, tetapi begitu masuk ke dunia industri terkendala bahasa inggris dan akhirnya disalip oleh orang lain,” ujar ia.

Wella Saroi, Manajer Operasional Tangata Language House, mengapresiasi kerja sama tersebut. Institusinya memastikan siap untuk mengembangkan mutu guru SMK dalam berbahasa inggris.

“Intinya kita ingin memberikan pemahaman kepada guru supaya kedepan tidak memberikan bahasa inggris yang monoton. Sebaliknya bagaimana mata pelajaran ini menjadi sesuatu yang menyenangkan siswa. Karena rata-rata murid itu gramernya sudah bagus tapi berbicara itu yang kurang,” pungkasnya.

Editor | EDWIN RIQUEN

Komentar