KARUBAGA | PAPUA TIMES- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tolikara, Arson Soni Wanimbo,S.IP menolak vaksinasi virus Corona (Covid-19). Alasannya, vaksin Sinovac belum ada uji klinis.
Vaksin anti virus Corona itu buatan China itu dinilai tidak aman bagi kesehatan manusia.
Arson menekankan bahwa Tolikara termasuk daerah hijau dan belum ada kasus kematian di daerahnya itu yang disebabkan virus Corona sehingga vaksinasi tidak diperlukan saat ini.
“Selain itu kami tahu belum ada uji klinik terhadap vaksin ini,sehingga kami anggap vaksin ini tidak aman bagi kesehatan manusia,”ungkap ketua dewan disela-sela sidang DPRD Tolikara tentang Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2021 di aula DPRD Tolikara, Karubaga, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, negara – negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, Australia hingga kini belum menemukan vaksin Covid-19. Sehingga vaksinasi perlu mendapatkan perhatian serius pemerintah.
“Vaksin virus Corona ini kami belum tahu uji klinik. Jadi tidak dibutuhkan masyarakat Tolikara. Karena masyarakat Tolikara biarpun terdampak wabah virus Corona ini tetapi sesuai data tim gugus tugas Covid-19 Tolikara bahwa tidak ada warga Tolikara yang meninggal. Semuanya mengalami kesembuhan sampai sekarang,”tuturnya.
Ditegaskannya saat ini masyarakat tidak membutuhkan vaksin virus Corona tetapi yang dibutuhkan masyarakat adalah pemulihan ekonomi. Karena sejak lockdown akibat musibah merebaknya pandemi covid-19 hingga kini perekonomian masyarakat tidak stabil,banyak yang staknag atau tidak lancar.
Pendapatan masing – masing orang menurun sangat jauh dari hasil usaha sebagai pendagang,petani,kuli bangunan,maupun sebagai karyawan pada Instansi Pemerintah dan Perusahaan.
“Masyarakat tidak butuh vaksin virus corona,jadi vaksin ini kami dengan tegas tolak tidak boleh bawah di daerah Tolikara,”tegas Ketua DPRD.
Editor | LEPIANUS KOGOYA
Komentar