Papua Gandeng 8 Universitas Amerika dan Inggris

JAYAPURA (PTIMES)- Pemerintah Provinsi Papua menggandeng 8 universitas di Amerika dan Inggris untuk menyiapkan siswa asli Papua penerima beasiswa Otonomi Khusus sebelum kuliah ke luar negeri. Kerjasama dalam bentuk kelas internasional di Papua itu melibatkan dua institut yakni Papua Language Institute (PLI) di Waena Kota Jayapura dan dan Papua Hope Language Institute (PHLI) di Sentani Kabupaten Jayapura.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

8 Universitas yang menjadi mitra kerjasama, 7 diantaranya berada di Amerika antara lain; University OF Rhode Island, Corban University, California Baptist University, Moody Aviation, Seattle Pacific University, Multnomah University dan Highline College. Kemudian University Of Aberdeen Skotlandia Inggris.

Kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Aryoko F Rumaropen,SP.M.Eng kepada pers di Jayapura mengatakan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP.MH ke sejumlah universitas di Amerika.

“Pak Gubernur meminta agar dua lembaga yakni PLI dan PHLI untuk melakukan pembinaan kepada siswa-siswi asli Papua yang lolos sebagai penerima beasiswa Otonomi Khusus. Anak-anak kita disiapkan lebih dahulu sebelum melanjutkan pendidikan di luar negeri,”jelasnya.

Menurut Aryoko, melalui kelas internasional para siswa/siswi Papua disiapkan secara akademik, mental rohani dan jasmani serta penguasaan bahasa internasional (Inggris) sehingga memudahkan mereka untuk bersaing masuk perguruan tinggi di luar negeri.

“Melalui kerjasama dengan 8 universitas mitra, kita menyiapkan anak-anak agar dapat beradaptasi dengan sistim perkuliahan di Amerika dan Eropa sehingga memudahkan mereka masuk universitas di luar negeri,”katanya.

Mantan Kepala Biro Otonomi Khusus Papua itu juga mengakui program pengembangan SDM asli Papua telah berlangsung kurang lebih 10 tahun dan sudah dilakukan berbagai evaluasi untuk memperbaiki program ini.

Salah satunya, penerimaan dan seleksi siswa penerima beasiswa Otsus Papua secara terbuka dengan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa-siswa asli Papua dari semua wilayah adat. “Kemudian seleksinya melibatkan kalangan independen dari kalangan akademisi dan profesional,”bilang Aryoko Rumaropen.

Mengenai pengaruh pandemi Covid-19 terhadap pengiriman siswa ke luar negeri, Aryoko menegaskan bahwa 50 siswa asli Papua yang sedang mengikuti kelas internasional, seluruhnya menjalani Tes Swab PCR sebagai syarat penerbangan luar negeri. Mereka juga diberikan pengetahuan tentang protokol kesehatan.

Sementara itu, Direktur PHLI, Matt Basinger mengatakan mengapresiasi kebijakan Gubernur Papua, Lukas Enembe,SIP.MH dan Wakil Gubernur, Klemen Tinal,SE.MM yang memberikan kesempatan khusus kepada putra-putri asli Papua untuk melanjutkan kuliah di luar negeri dengan melibatkan PHLI.

Di PHLI, lanjut Matt, para siswa disiapkan secara akademik, penguasaan bahasa Inggris, rohani dan pengenalan jati diri. “Jadi mereka disiapkan secara akademik, mengenal Tuhan dan jati diri. Tiga hal ini yang menjadi landasan untuk mereka sebelum melanjutkan kuliah di luar negeri,”katanya.

Selain PLI dan PHLI, Pemprov Papua juga menggandengaJakarta International College untuk melakukan pembinaan serupa kepada siswa-siswi asli Papua sebelum kuliah diberbagai universitas di luar negeri.

Editor: HANS BISAY