Pemprov dan PLI Launching Kampus Online Dengan 2 Universitas di Amerika

JAYAPURA (PTIMES)-Kerjasama pendidikan dan penilitian dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) asli Papua yang digagas Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP.MH dengan sejumlah universitas di Amerika Serikat, Mei 2019 lalu, tahun ini (2020) mulai terwujud.

Senin pagi (18/5/2020), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Papua Language Institute (PLI) melaunching Kampus Online bekerjasama dengan dua universitas di Amerika Serikat yakni University Of Rhode Island (URI) dan Jhonson dan Wales Universty (JWU).

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...
Perwakilan Universitas di Amerika Mengikuti Launching Secara Online.

Launching yang berlangsung di kampus PLI di Waena Jayapura itu disaksikan Dr. Gifty Ako-Adounvo, Wakil Rektor Kerjasama Internasional URI, Nancy Stricklin, Asisten Wakil Rektor Strategi dan Kemitraan Internasional URI, Dr. Lynn Robinson, Wakil Presiden Keuangan dan Program Global JWU dan Wesley Roy Direktur Global dan program Akademi Bahasa Inggris dan Kebudayaan Amerika (JWU) yang terhubung secara online.

Hadir juga Kepala Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng, Kasdam XVII Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua, Christian Sohilait,ST.M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes.

Hadir Pada Acara Tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kasdam XVII Cenderawasih, dan Staf Ahli Kepresidenan Beserta Anggota DPRP Papua.

Direktur PLI Papua, Samuel Tabuni,SE menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua, URI dan JWU yang telah bekerjasa sama membangun SDM asli Papua.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Gubernur Papua, bapak Lukas Enembe yang tahun lalu menjalin kerjasama dengan universitas di Amerika dan hari ini anak-anak Papua mulai dipersiapkan untuk nantinya melanjutkan kuliah di universitas di Amerika, Inggris, Australia dan lainnya,”ungkap Samuel.

Direktur PLI Papua MenyampaikN Apresiasi Kepada Gubernur dan Wagub Papua yang konsen membangun SDM.

Samuel mengatakan bahwa dari riset dan penilitian berbagai lembaga di tanah air menyebutkan bahwa Provinsi Papua dan Papua Barat termasuk daerah tertinggal. Dan untuk membawa Papua keluar dari ketertinggalan diperlukan SDM yang berintegritas serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Adik-adik siswa-siswi unggul Papua yang sedang kami bina sebanyak 18 siswa tujuan kuliah di luar negeri, hari ini resmi menjadi menjadi mahasiswa dan ikut pendidikan secara online di kedua universitas dengan mahasiswa internasional lainnya dengan selama masa Covid-19,”katanya.

Kepala BPSDM Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng, mengatakan semenjak kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe,SE,MH dan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal,SE,MM, Pemprov memprioritaskan pengembangan pembangunan SDM asli Papua.

Berbagai langkah strategis telah diambil untuk mewujudkan hal tersebut seperti pemberian beasiswa dan pengiriman putra-putri asli Papua ke berbagai universitas di dalam negeri dan luar negeri. Dan juga mendorong didirikannya fakultas kelautan dan perikanan di Universitas Cenderawasih.

Aryoko juga mengatakan program kuliah online yang dilaunching bekerjasama dengan PLI Papua merupakan inovasi sistim pendidikan ditengah pandemic Covid-19 yang melanda dunia. “Gubernur dan Wakil Gubernur Papua bertekad membangun SDM Papua untuk masa depan Papua yang lebih baik,”ujar Rumaropen.

Sementara itu, Wakil Rektor Kerjasama Internasional URI Dr. Gifty Ako-Adounvo menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Papua yang telah bekerjasama dengan mereka.
URI dan JWU memberikan kesempatan dan prioritas khusus bagi putra-putri Papua untuk kuliah di kedua universitas tersebut.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak gubernur Lukas Enembe yang sudha bekerjasama dengan kami. Kami membuka kesempatan bagi anak-anak Papua kuliah disini. Kami punya program pendidikan terbaik di dunia,”tandas Gifty.

Editor: HANS BISAY

Komentar