Wamen PUPR Minta Kemlu Rekrut Diplomat Papua

LOS ANGELES (PTIMES)- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu-RI) diminta agar merekrut mahasiswa-mahasiswi Papua yang berada di dalam maupun luar negeri untuk menjadi diplomat Indonesia.

Wamen Bersama Sekda Papua, Bupati Paniai, Kabid SDM Biro Otsus dan Konjen R Berada Mengikuti Konferensi Internasional Pemuda dan Cendikiawan Papua.

Permintaan itu disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jhon Wempi Wetipo,SH.MH saat menghadiri di Konferensi Internasional Pemuda dan Cendekiawan Papua, Jumat pagi (20/12/2019) di Sheraton Gateway Hotel Los Angeles California Amerika Serikat.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

“Kita minta agar kementerian luar negeri memberikan jalur khusus bagi adik-adik mahasiswa Papua untuk direkrut sebagai diplomat muda Indonesia. Sehingga mereka dapat berkarya bagi bangsa dan negara,”pinta Wetipo dihadapan 350 mahasiswa Papua asal Amerika, Kanada,Inggris dan Filipina yang hadir mengikuti konferensi tersebut.

Menurutnya, kesempatan berkarier sebagai diplomat bagi talenta-talenta Papua dimaksudkan agar pemuda, cendekiawan serta mahasiswa Papua dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan Papua dan bangsa Indonesia.

Kata Wetipo, dengan merekrut mahasiswa-mahasiswa Papua sebagai diplomat bakal memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dia juga mendorong mahasiswa Papua untuk giat belajar dan serius mengenyam pendidikan sehingga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, mereka dapat sukses berkarier dan berkarya di dalam maupun luar negeri dengan kreatifitas dan inovasi.

Wetipo yang mendapat sesi khusus sebagai pembicara dalam konferensi tersebut juga menyampaikan Program Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo membangun Tanah Papua. Infrastruktur menjadi salah satu program utama selain percepatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang dilakukan di Papua.

Kata Wamen, proyeksi pemerintah pada tahun 2020 konekvitas jalan di Tanah Papua bakal terwujud. Saat ini pembangunan jalan di trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer (km) terdiri dari 3.259,45 km di Provinsi Papua dan 1.070,62 km di Provinsi Papua Barat terus digenjot.

Diakui Wetipo, pembangunan trans Papua tak sepenuhnya mulus karena ada masalah keamanan. Untuk pihaknya telah menyiapkan skema khusus untuk percepatan pembangunan jalan trans Papua dengan melibatkan masyarakat asli Papua sebagai pelaksana pekerjaan.

“Masalah pembangunan jalan trans Papua adalah keamanan. Makanya skema yang kita siapkan adalah memberikan kesempatan untuk masyarakat asli Papua terlibat langsung. Mereka yang mengerjakan proyek jalan itu sendiri,”ungkap Wetipo seraya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat yang konsen membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengirimkan putra-putri Papua kuliah di luar negeri.

Editor: HANS BISAY

Komentar