PON XX: PB FASI Pantau Venue di Mimika

TIMIKA (PTIMES)- Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Selasa pagi (12/10/2019) berkunjung ke Timika dalam rangka memantau venue atau arena pelaksanaan cabang olahraga Para Layang, Terjun Payung dan Aero Modeling yang dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.

Kolonel Pas Rolland D.G. Waha selaku Kabid Prestasi dan Lomba PB FASI didampingi Sekretaris KONI Mimika, Caesar Avianto SH, saat membuka pertemuan di Aula Lanud Yohanis Kapiyau Timika mengemukakan, ada tiga cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan serta satu eksebisi.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

“Eksebisi ini sebagai hiburan saja, pelaksanaannya apakah di Timika atau Jayapura nanti dipertimbangkan,” ujarnya.

Dikatakan, perlombaan aero sport seperti Terjun Payung, Para Layang dan Aero Modeling memiliki waktu sela yang cukup lama. “Nah kami berharap waktu sela ini bisa dioptimalkan untuk eksebisi. Kami optimis olahraga dirgantara pasti diminati warga Mimika,” ujarnya.

Dikatakan, hasil pantauan terhadap kondisi arena perlombaan aero sport di Mimika akan dilaporkan ke PB FASI pusat untuk dilakukan evaluasi.

Kesempatan yang sama, Sekretaris KONI Mimika, Caesar Avianto SH dalam sambutan pembukanya menyampaikan permohonan maaf dari ketua KONI Mimika sekaligus ketua panitia pelaksana PB PON, Eltinus Omaleng SE, MH yang tidak sempat hadir lantaran ada kegiatan penting luar daerah.

“Waktu pertama kali Mimika ditunjuk sebagai tuan rumah lomba Aero Sport saya langsung berkoordinasi dengan Danlanud Timika. Respon beliau sangat luar biasa, padahal belum di SK kan,” ungka Caesar.

Dijelaskan, menindaklanjuti penunjukkan itu, dirinya sudah melakukan koordinasi awal di Jakarta bersama Danlanud Timika. “Saya diskusi dgn pak Danlanud dan pak Rolland dari FASI supaya bisa survey lokasi lomba,” ujarnya.

Caesar berharap setelah kegiatan survey ada rekomendasi untuk ditindaklanjuti baik oleh Pemda Mimika, PB PON maupun pemerintah pusat.”

Arena terjun payung yang kita siapkan 300 x 350 meter. Selama ini tidak pernah ada terjun payung di Mimika. Sehingga saya pastikan masyarakat tunggu moment ini. Kami belum pasang baliho promosi karena maskot dari PB PON belum ada,” jelas Caesar.

Sementara Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Letkol Pnb Sugeng Sugiarto menerangkan, lokasi yang akan disurvey yakni pembangunan sarana prasarana para layang, terjun payung dan aero modeling.
“Terima kasih untuk PB FASI karena kegiatan ini otomatis memicu perkembangan olahraga dan ekonomi Mimika,” bebernya.

Karena itu Danlanud berharap semua instansi dan warga Mimika mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Ia memaparkan secara singkat kondisi areal bandara, kantor pemerintahan, dan lahan kosong di SP 3 yang akan digunakan untuk perlombaan terjun payung.”Kondisi angin Mimika khusus pagi hari bagus. Hanya sering hujan, panas kadang-kadang,” tuturnya.

Pemaparan selanjutnya oleh perwakilan Cabor Terbang Layang. Letkol Sus Andes P.R.F. Sebayang selaku Techincal Delegate,Andes mengatakan, ada dua jenis pesawat yang akan digunakan untuk menarik pesawat para layang.

“Hasil rapat PB Fasi, lomba para layang digelar 11 Oktober. Persiapan kontingen panitia dan official tanggal 8 Oktober,” ujarnya.

Dikatakan, ada 4 nomor besar terbang layang, namun berdasarkan hasil rapat diputuskan hanya dua nomor besar yang diperlombakan.
“Aspek ruang udara, 5 km dari sentral landasan ke arah barat daya, dengan batas paling barat ujung runway dan paling timur ujung sungai freeport.Nanti terbang bisa lebih dari 9 pesawat dengan ketinggian paling maksimal 5.000 meter,” ungkapnya.

Ia menerangkan, kondisi traffick bandara Timika yang mencapai 107 hingga 113 menjadi pertimbangan jadwal pelaksanaan lomba.”Pertimbangan bulan Oktober angin timur jadi diharapkan cuaca mendukung,” ungkapnya.

Sementara Technical Delegate Terjun Payung, Drs. Effendi Soen menerangkan, lomba terjun payung direncanakan digelar 13-26 Oktober 2020. Total peserta sebanyak 90 dengan tiga nomor lomba.
Yang dinilai adalah ketepatan mendarat, kerjasama di udara, serta kerjasama antar parasut.

Editor: EDISON TAURU

Komentar