Mantan Gubernur Papua Barat Dimakamkam Senin

MANOKWARI (PTIMES)- Mantan Gubernur Provinsi Papua Barat, Brigadir Jenderal Marinir (Pur) Abraham Octavianus Atururi meninggal dunia di Manokwari, Papua Barat, Jumat, 20 September 2019 pukul 00.15 WIT di Rumah Sakit (RS) TNI Angkatan laut Manokwari karena sakit. Jenazah almarhum dijadwalkan akan dikebumikan pada Hari Senin (23/9/2019) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Manokwari.
Hal itu disampaikan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan dalam berita duka dan rundown pemakaman Brigadir Jenderal Marinir (Pur) Abraham Octavianus Atururi, Jumat (20/9/2019).
“Telah meninggal dunia Brigjen Marinir (Purn) Abraham Octavianus Atururi, pada hari Jumat, 20 september 2019, jam 00.15 WIT di rumah sakit TNI Angkatan Laut Manokwari, karena Sakit. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, kediaman Valeria jalan Trikora Wosi Taman Ria. Dan jenazah akan dimakamkan pada hari Senin,23 September 2019 di taman makam pahlawan manokwari. Demikian pemberitahuan kami, atas perhatian bapak / ibu disampaikan terima kasih.”
Abraham Atururi merupakan putra terbaik di Papua dan Papua Barat. Beliau menjabat sebagai Pejabat Gubernur Irian Jaya Barat tahun 2003 kemudian sebagai Gubernur Papua Barat Periode 2006 – 2011 (periode pertama) dan periode kedua tahun 2012 – 2017. Almarhum dikenal sebagai salah tokoh pemekaran provinsi di Tanah Papua.
Atururi mengawali karier sebagai anggota TNI Angkatan Laut sebagai lulusan AKABRI. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KONI Irian Jaya, Ketua PMI Irian Jaya, Ketua KONI Papua Barat, dan Ketua Umum Mabida Papua Barat. Dalam rundown yang dirilis Pemerintah Provinsi Papua, proses pemakaman akan didahului dengan ibadah dirumah duka kemudian jenazah dilepas dari rumah duka menuju kantor gubernur Papua Barat selanjutnya upacara penyerahan dari keluarga kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat. Kemudian ke Gereja Katolik Immanuel Sanggeng untuk upacara Misa Arwah dan dilanjutklan ke TMP Manokwari untuk digelar upacara pemakaman yang dipimpin langsung Pangdam XVIII Kasuari.

Editor: MINGGUS KADI

Komentar