Mettu Dipinang Papua Barat

JAYAPURA (PTIMES)- “Buang saya tidak mengapa, satu-satu dan dua ada gantinya.” Lirik ini tampaknya tepat dilayangkan kepada legenda hidup Persipura Jayapura, Metusalak Dwaramury. Pasca “dibuang” manajemen Persipura Jayapura, lelaki jebolan tim Persipura era 78-80an itu, kini diberi kepercayaan menangani tim sepakbola Papua Barat menuju persiapan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2019 dan PON 2020.

Legenda Hidup Persipura, Mettu Dwaramury Berpose Bersama Tim.

“Selamat berkarya coash Mettu,”ujar Nico Dimo, mantan penjaga gawang Persipura era 80an menginteraksi dipanggilnya Metusalak Dwaramury oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan sebagai pelatih kepala tim PON Papua Barat.
Nico mengatakan kepercayaan Pemprov Papua Barat kepada Mettu (panggilan akrabnya) adalah ujian berat yang diemban sang legenda. Mettu harus bisa bekerja secara professional. Pengalamannya saat menjadi asisten pelatih tim Pesipura dengan mendampingi beberapa pelatih terbaik dan hebat sebut saja mulai dari Ruddy Keltjes, Rahmad Darmawan, Jackson F. Tiago hingga Raja Isa, tentu akan memberi dampak positif.
Dan Mettu dinilai mampu membawa perubahan di dunia sepak bola Papua Barat.“Sang coash yang memiliki sifat kebapaan dalam memposisikan dirinya sebagai orang tua ditengah para pemain. Modal ini tentu sangat di harapkan,”ungkapnya.
Nico menambahkan Mettu adalah pribadi santun dan punya nama besar saat masih menjadi pemain Persipura di era 80an sebagai kapten tim dan juga saat itu sering terpanggil mengisi lini tengah tim nasional Indonesia (PSSI). Dengan modal itu, diyakini coach Mettu pasti berhasil membangun tim sepakbola PON Papua Barat yang solid dan berkarakter.
“Terlihat adanya dukungan kuat dari pemerintah Provnsi Papua Barat terhadap kehadiran coach Mettu Dwaramury. Tentu memacu tekad sang pelatih berkerja dengan tetap mengutamakan profesionalisme yang tinggi,”katanya.
Nico yang juga anggota Exco Asprov PSSI optimis coach Mettu dapat membawa tim Papua Barat menembus fase pra kualifikasi PON XX. Apalagi dengan mempersiapkan tim lewat program latihan yang baik dan tepat sasaran, maka target lolos PON pasti tercapai.
“Mettu Dwaramury kini menjadi primadona mutiara hitam di provinsi Papua Barat mampukah Mettu membangun sepakbola Papua Barat menjadi kilauan dan melahirkan Yonas Sawor baru dan Adolof Kabo serta Welem Mara baru, seperti kejayaan tim Perseman Manokwari era 80an. Mari kita tunggu.”

Editor: HANS BISAY