JAYAPURA (PTIMES)- Bank Indonesia merilis pertumbuhan investasi pada tahun 2019 berpotensi meningkat seiring dengan pengembangan tambang bawah tanah di Grasberg PT Freeport Indonesia di Timika. Serta persiapan pembangunan infrastruktur untuk menopang pelaksaaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Bumi Cenderawasih tahun 2020 mendatang.
Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Papua, Joko Supratikto dalam laporan Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional Provinsi Papua (KEKR) Februari 2019 mengemukakan meski investasi di Papua berpotensi meningkat seiring dengan pengembangan Grasberg dan Infrastruktur PON XX, terdapat risiko perlambatan pertumbuhan investasi untuk sementara yang berasal dari program pemerintah pusat sehubungan dengan terbatasnya kinerja pemerintah pusat.
“Secara agregat, perekonomian Papua pada tahun 2019 diproyeksikan terkontraksi (kondisi dimana pertumbuhan benilai negatif) cukup dalam, jauh di bawah pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018. Pada tahun2019, pertumbuhan ekonomi Papua diproyeksikan terkontraksi dikisaran -9,27 persen hingga -8,87 persen. Lebih rendah dari realisasi tahun 2018 sebesar 7,33 persen,”jelas Joko dalam laporannya.
Menurutnya, penyebab utama menurunnya pertumbuhan perekonomian di Papua disebabkan habisnya cadangan bijih ditambang terbuka. Dari sisi permintaan, dengan habisnya cadangan bijih di tambang terbuka dengan pangsa 60 – 70 persen dari total produksi menyebabkan produksi pada tahun 2019 diperkirakan hanya dapat memenuhi permintaan domestik.
Dengan kata lain, lanjut Joko, ekspor luar negeri Papua akan mengalami kontraksi mencapai 80 persen. Pasalnya, dari 80 persen total ekspor Papua keluar negeri bersari dari komoditas bijih tembaga.
Dikemukakan Kepala BI, neski terjadi kontraksi pada perekonomian Papua, namun dengan adanya percepatan pengembangan tambang bawah tanah Grasberg serta percepatan realisasi proyek PON XX tahun 2020 akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja lapangan usaha administrasi pemerintahan.
Kepastian operasional jangka panjang sehubungan dengan telah selesainya proses divestasi PT Freeport, diperkirakan juga akan menjadi faktor pendorong kinerja investasi pada 2019 selain percepatan pembangunan beberapa proyek strategis yang sebelumnya telah berjalan.
“Proses percepatan pengembangan infrastruktur pendukung PON XX dan kondusifnya Pilpres diperkirakan akan meningkatkan penyerapan belanja pemerintah dan memberikan dampak positif,”katanya.
Editor: JAVARIS R SINAMBELA
Komentar