JAYAPURA- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang di beberapa kabupaten di Provinsi Papua hari Minggu dan Senin (14-15 April 2019).
Informasi yang dikeluarkan BMKG, Sabtu (13/4/2019) menyebutkan hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Pegunungan Tengah Papua. Hujan lebat di Okbisil Pegunungan Bintang dengan suhu udara 18-26 derajat celcius kemudian Kabupaten Nabire dengan suhu udara 24 – 31 derajat celicus dan Sumohai ibukota Kabupaten Yahukimo dengan 15 – 23 derajat celcius.
Selain ketiga daerah tersebut, hujan lokal juga melanda sejumlah kabupaten wilayah Utara Papua, Pegunungan hingga Selatan Papua yakni di Botawa Kabupaten Waropen, Burmeso Mamberamo Raya, Enarotali Paniai, Karubaga Tolikara, Mulia Puncak Jaya, Tanah Merah Boven Digoel, Wamena Jayawijaya dan Waris Keerom.
Dalam laporannya dijelaskan massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia. Daerah dengan indeks labilitas atmosfer sedang/kuat yaitu di sebagian besar Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan. Adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Sumatera (925/800mb), di Samudera Hindia selatan Sumatera (925/800mb) dan di Samudera Hindia selatan Bali (925/600mb). Konvergensi memanjang dari perairan barat Sumatera hingga Jambi dan dari Papua Barat hingga Papua. Belokan angin terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan dini cuaca ekstrem Hujan Lebat disertai Angin Kencang.
Sebelumnya, BMKG juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pantai untuk mewaspadai gelombang tinggi. Gelombang tinggi ini disebabkan siklon tropis WALLACE yang berada di Samudra Hindia barat laut Australia. Selain itu kondisi ini juga berdampak pada pola angin di wilayah utara dan selatan Indonesia dengan kecepatan rata-rata 4-20 knot.
Dari pengamatan BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Bengkulu, perairan Kepulauan Enggano, Laut Arafuru, Perairan Merauke dan Perairan Selatan Kep. Tanimbar mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Editor: HANS BISAY
Komentar