Jokowi Pilihan Rakyat Papua

JAYAPURA- Dua Calon Presiden (Capres) yang bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 adalah tokoh nasional terbaik bangsa Indonesia. Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subiato sama-sama negarawan. Namun demikian, sebagian besar rakyat Papua telah sepakat untuk mendukung Capres Jokowi karena 5 tahun memimpin Indonesia, Jokowi memberikan perhatian serius membangun Papua.

Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP,MH menegaskan kedua calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019 merupakan putra terbaik bangsa Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat di Papua wajib menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), DPRD dan DPRD kabupaten dan kota. Dan yang paling penting juga adalan memilih presiden dan wakil presiden.
Di Papua, Enembe mengaku sebagian masyarakat di Bumi Cenderawasih bersepakat memilih capres Jokowi karena beliau figur pemersatu bangsa dan perhatian terhadap percepatan pembangunan di Tanah Papua. “Presiden Jokowi adalah presiden yang paling banyak mengunjungi Papua. Sudah 10 kali berkunjung dan juga perhatianya membangun Papua melalui program pembangunan,”ungkap Enembe di Jayapura.

Sementara itu, terkait perwakilan masyarakat Papua di DPR-RI, Gubernur menjelaskan bahwa Papua mendapatkan jatah 10 kursi di DPR-RI sedangkan calon angota DPR-RI yang maju pada Pemilu kali ini cukup banyak dari 16 partai politik. Oleh karena itu, masyarakat perlu jeli memilih calon-calon yang akan mewakili aspirasi Papua di parlemen pusat.“Saya harap masyarakat bisa memilih dengan baik.Jangan asal pilih dan jangan korbankan suara rakyat Papua,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut mengajak semua elemen masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Pemilu Pileg dan Pilpres agar berjalan aman, damai dan demokratis. Gubernur berharap tidak ada lagi korban yang jatuh akibat konflik antar pendukung maupun sesama masyarakat Papua karena perbedaan pilihan dan calon. “Tidak boleh terjadi pembakaran dan konflik saat Pileg dan Pilpres.”
Orang nomor satu di Papua itu juga meminta penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua dan kabupaten kota agar berkoordinasi dengan baik dan melibatkan peran masyarakat untuk mengawal pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

“KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai pengawas di 29 kabupaten/kota, wajib menjaga netralias mulai dari persiapan sampai dengan rampungnya tahapan Pemilu,”tambah Gubernur.
Mengenai status daerah rawan Pemilu, Gubernur Enembe mengatakan untuk menjawab hal itu maka Pemilu Pileg dan Pilpres harus berlangsung aman dan damai. Karena pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak gubernur dan bupati tahuan 2018 berlangsung aman di Papua“Saya minta Pilpres dan Pileg kali ini harus aman. Sebab Pilgub kemarin kan bisa aman, kenapa pilpres dan pileg tidak demikian,”tandasnya.
Sebelumnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merilis mengungkapkan ada 10 wilayah Polda yang memiliki tingkat kerawanan tinggi pada Pemilu 2019. Selain itu, ada sejumlah kota dan kabupaten yang dianggap rawan. Wilayah di Papua jadi yang terbanyak.
Polri juga telah mendata wilayah kabupaten yang dianggap memiliki kerawanan tinggi. Antara lain, Boven Digoel, Nduga, Puncak Jaya, Nabire, Waropen, Mamberamo Tengah, Sarmi, Jayawijaya, yang kesemuanya ada di Papua.

Editor: LEPIANUS KOGOYA