Tim Bola PON Papua Belum Didampingi Pelatih Fisik

JAYAPURA- Tim Sepak Bola PON Papua hingga Sabtu (30/3) masih menjalani seleksi. Proses seleksi ini diawasi langsung pelatih kepala Eduar Ivakdalam didampingi oleh Gerad Rudolf Pangkali sebagai asisten palatih, dan Daniel Saroge sebagai pelatih kiper. Sedangkan pelatih fisik tim Sepak Bola PON Papua sampai dengan Minggu (31/3/2019) belum ada.

Para Pemain Sepak Bola Sedang Mengikuti Arahan dari Pelatih PON

Pelatih kepala sepak bola PON Papua, Eduard Ivakdalam yang dikonfirmasi mengenai siapa pelatih fisik timnya, mengaku sampai dengan saat ini belum menentukan pelatih fisik. Alasannya, dia tak ingin terburu-buru menentukan pelatih yang akan mengurus fisik dari para pemainnya itu.
Menurutnya, tim sepak bola PON Papua masih sedang dalam proses seleksi, dan terlalu dini jika berbicara soal palatih fisik dengan 18 bulan persiapan kedepan.
“Pelatih fisik sendiri belum ada gambaran. Memang ada beberapa permintaan dari luar, termasuk kita orang dalam sendiri Daniel Womsiwor, tapi sampai sekarang saya belum ambil keputusan,”ungkap mantan Kapten tim Persipura Jayapura itu.
Anggota Exco Asprov PSSI Papua saat Memantau Jalannya Seleksi

Lebih lanjut Eduar Ivakdalam mengatakan persiapan timnya menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 masih panjang dan terlalu dini jika harus fokus dalam pembentukan fisik pemainnya. “Perjalanan kita ini masih panjang. Kita tidak harus buru-buru naikan fisik, karena percuma kita naikan fisik satu dua bulan sekarang, tapi pemain tidak jaga itu kemudian diakhir kita kehilangan fisik pemain kita,” ujarnya menambahkan pembentukan fisik dapat dilakukan setiap hari karena masih ada waktu 18 bulan kedepan.

Meski demikian, Eduard mengaku keberadaan pelatih fisik sangat dibutuhkan. Oleh karenanya, dia menginginkan pelatih fisik yang memahami dan profesional menyiapkan fisik pada pemain PON Papua. “Pastinya sudah ada beberapa (pelatih fisik) yang menawarkan diri dari luar tapi saya masih mencari orang yang sejalan dan searah dengan tim kita,”tandasnya.

Editor: HANS BISAY