KONI Warning Pengurus Hoki Papua

Cabor Hoki termasuk salah satu Cabor Andalan Papua dan terbukti menyumbangkan Medali Emas di PON

JAYAPURA- Pengurus Federasi Hoki Indonesia (FHI) Provinsi Papua diwarning agar tidak mempengaruhi atletnya turut serta dalam aksi-aksi demo. Karena tindakan tersebut merugikan dan mengganggu psikologi atlet yang sedang berlatih menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya,SP.M.Si menginteraksi aksi demo pengurus dan atlet FHI di Biak terkait pembangunan venue Hoki.
“Pengprov tidak boleh pengaruhi atlet untuk menyampaikan aspirasi dengan tindakan melakukan demo dan lain-lain. Tindakan-tindakan ini sangat menggganggu psikologi para atlet itu. Atlet-atlet ini kita persiapkan mereka untuk prestasi,” tegas Kenius.
Tentang pembangunan venue Hoki, Sekum KONI Papua menegaskan bahwa hal tersebut adalah domain pemerintah. Bahkan lokasi pembangunannya sudah ditentukan yakni di Kabupaten Jayapura. Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 tahun 2017 tentang dukungan penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2020 di Papua, pembangunan baru prasarana dan sarana olahraga antara lain Arena Istora, Venue Aquatic, Hoki dan Kriket berlokasi di Kabupaten Jayapura.
Menurut Kogoya, KONI memahami keinginan FHI Papua namun penentuan dan pembangunan venue Hoki sepenuhnya menjadi ranah pemerintah. Untuk itu, Pengurus FHI Papua di Biak diminta untuk fokus menyiapkan atlet Hoki.
“Jangan sampe atlet kita dikorbankan masa depaannya, hanya karena perselisihan soal tempat venue pertandingan. Dalam rapat anggota saya sudah sampaikan, atlet kita harus siap bertanding dimanapun. Mau di langit atau di bumi manapun, kita harus siap,”tuturnya.
Dia menambahkan Cabor Hoki merupakan Cabor Olimpic sehingga masa depan atlet-atlet Papua sangat terbuka lebar untuk terjaring memperkuat kontingen Nasional pada iven-iven regional asia, asia tenggara maupun internasional. “Kalau atlet kita bagus, pasti masa depan mereka bagus pasti mereka dipanggil masuk pelatnas persiapan, Sea Games, Asian Games atau Oliampiade. Jadi Pengprov harus siapkan prestasi atlet,”katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kenius menyarankan agar pengurus FHI Papua bersama Pemerintah Kabupaten Biak Numfor bertemu langsung dengan Gubernur Papua untuk mencari solusi terbaik. “Silahkan Pengurusnya bicarakan langsung dengan bapa Gubernur. Pasti ada kebijakan atau bisa dicarikan solusi,”tandas Kenius.

Editor: HANS BISAY

Komentar