JAYAPURA- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Februari 2019 tercatat mengalami Deflasi atau penurunan harga barang dan jasa secara umum di Kota Jayapura dan Merauke.
“Pada Bulan Februari 2019 kedua kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks yang sama dimana Kota Jayapura mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dan Merauke mengalami deflasi 2,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) masing-masing sebesar 140,91 dan 138,03,”jelas kepala BPS Papua, Drs. Simon Sapary, M.Sc kepada pers di Kantor BPS Papua.
Menurutnya, Deflasi di Kota Jayapura lalu dipicu adanya penurunan harga angkutan udara dengan andil sebesar 0,032 persen. Angkutan udara juga memberi andil yang tertinggi dibanding kelompok lainnya.” Komoditas lainnya termasuk daging ayam ras, tomat sayur, bayam, telur ayam ras ikut memberikan andil deflasi, namun sebagian besar karena ada penurunan harga angkutan udara,”kata Simon.
Untuk Kota Jayapura, BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Deflasi ini dilaporkan cenderung melambat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya (Januari) yang sebesar 0,26 persen.
Sementara untuk Merauke, selama februari 2019 terjadi deflasi yang cukup tinggi sebesar 2,12 persen. Angka ini cenderung lebih tajam dibandingkan kondisi bulan sebelumnya (Januari) yang mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. “Di Merauke penurunan harga angkutan udara juga memberi andil namun faktor pemicu tertinggi pada harga kacang panjang dengan andil 0,748 persen. Sedangkan untuk angkutan udara memberi andil 0,283 persen,”tambahnya.
Kota Jayapura menempati urutan ke-16 di tingkat nasional dan ke-4 di tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua), sedangkan Merauke menempati urutan ke-82 di tingkat nasional dan ke-18 di tingkat Sulampua.
Inflasi tahun kalender di Kota Jayapura pada bulan Februari sebesar 0,23 persen dan inflasi year on year (Februari 2018 terhadap Februari 2019) sebesar 7,03 persen. Inflasi tahun kalender Merauke di bulan Februari 2019 sebesar -2,12 dan inflasi year on year (Februari 2018 terhadap Februari 2019) sebesar 1,40 persen.
Editor: LEPIANUS KOGOYA
