2019, Persipura Harus Diperkuat Pemain Muda

( Oleh: Nico Dimo Pengamat Sepakbola Papua )
Bicara prestasi di kompetisi liga I tahun musim 2019 maka tim Persipura Jayapura harus dapat di isi oleh para pemain dengan usia 23 tahun hingga 29 tahun. Jangan berharap banyak kepada pemain yang usianya sudah berkepala 30-an keatas. Karena dengan mengandalkan pemain usia diatas 30-an, tim kebanggaan masyarakat Papua dan masyarakat Port Numbay ini terdepak dari klesemen papan atas kompetisi 2018.
Berani adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh manejemen Persipura. Pembuktian lain adalah kita bisa lihat klub-klub yang kini berada di papan atas klesemen 2018 adalah tim-tim yang mapan dengan usia pemain 23 sampai 29 tahun.
Kita tidak boleh berspekulasi dilapangan hijau untuk permainan sepakbola dengan 11 lawan 11 masih menggunakan pemain dengan usia diatas 30an tahun keatas. Belanda dan Jerman adalah dua negara sepakbola terbesar di Eropa yang harus opname dan puasa dari lolos piala dunia dan piala Eropa karena lupa melakukan peremajaan materi pemain, akhirnya timnas Belanda puasa dan opname menembus piala dunia. Sementara Jerman puasa dari jawara piala dunia dan piala eropa, semua itu karena mereka selalu mempercayai materi timnya pada pemain diatas 30an tahun.
Persipura harus mereformasi diri, jika ingin menjadi tim raksasa dan disegani kembali di kompetisi dalam negeri dan tingkat asia. Berani menghadirkan pemain dengan usia matang dengan standar kualitas fisik stamina oke, karakter bermain berwawasan serta memiliki intergritas bola. Dan terakhir memiliki skill bola yang menghadirkan keindahan sebagai pesepakbola Papua, tentu dengan ditemani pelatih yang tau banyak tentang sepakbola anak Papua, bukan pelatih karbitan.
Masa kita Persipura harus belajar lagi dari PSIS Semarang dan Persebaya, kondisi nyata dua klub ini mempercayai sejumlah pemain muda dan mereka tampil tahun ini di liga I Indonesia sudah masuk diurutan papan klesemen melewati Persipura.
Ini bukti nyata dari tim-tim yang tampil dengan menggunakan pemain dengan usia matang, bukan usia yang sudah mau usang, dan bukan pula dilatih oleh pelatih karbitan.
Tentu kita tetap respek terhadap pemain Persipura yang selama ini memiliki andil besar terhadap tim ini, pengorbanan dan dedikasi para pemain persipura yang saat ini masih dibertahanpun harus kita ingatkan, anda tidak kami lupakan tetapi usia anda bagi permainan sepakbolalah anda harus menepi.
Usia diatas 30an tahun bukan usia muda, tehnik skill anda punya tetapi jika fisik stamina hanya untuk berdiri dan menari di atas bola, lebih bagus menepi dan anda persilakan pemain yang memiliki usia matang yaitu 23 sampai 29 tahun mereka menjadi bagian dari tim milik masyarakat Papua dan Port Numbay ini.
Sekali lagi jika kita ingin Persipura tim yang sama kita banggakan ini berprestasi di kompetisi liga musim depan 2019 manejemen dan pengurus Persipura harus berani melangkah, karena hanya keberanianlah yang bisa mencapai kesuksesan bagi tim kebanggan rakyat Papua ini.
Termasuk pelatihpun jangan menghadirkan pelatih karbitan, gambaran yang terjadi di Persipura adalah mempercayai pelatih fisik, menjadi pelatih tehnik dan strategis adalah sebuah kesalahan besar. Kedepan jangan lagi terjadi, ini tim punya nama besar, hadirkan pelatih kepala yang mampu memiliki strategi taktik dan tehnik serta strategi, bukan pelatih karbitan. Pelatih fisik ya urusannya fisik pemain, pelatih kepala yang mengurusi strartegi dan mampu menyusun materi latihan yang mengarah pada pertandingan. Masa main di kandang kita kalah, diluar kandang kita kalah pula. Berarti ada yang salah to. Perlu evaluasi dan pasang kuda-kuda yang benar untuk menyosong kompetisi 2019. Bravo Persipura.