Perlu Perbaikan Sistim Sepak Bola Indonesia

Perlu Perbaikan Sistim Sepakbola Indonesia
Oleh: Nico Dimo

Gagalnya Tim Nasional (Timnas) Indonesia melaju terus pada babak selanjutnya Piala AFF 2018, membuat Luis Milla, mantan pelatih Timnas Indonesia yang pernah di datangkan PSSI untuk menangani timnas Asian Games 2018 pun terkejut.
Sebagai pelatih yang pernah menangani Timnas Indonesia tentu ia pantas terkejut, dan menyuarakan ketidakpuasan dirinya dengan realita atau kenyataan yang menurut Milla, seharusnya timnas Indonesia tidak terpeleset dari piala AFF 2018.
Dia bahkan sampai terkejut, karena jika diterjemahkan maka, idealnya Timnas Indonesia sebagian besar adalah mantan anak asuhannya di piala Asian Games 2018 beberapa bulan lalu.Tentu apa yang diungkapkan Luis Milla patut kita pun sebagai pecinta sepakbola nasional juga memiliki pandangan yang sama, bahwa sangat benar apa yang di sampaikan Milla, yaitu ada kesalahan pembinaan di sistim yang dikelola oleh Federasi Sepakbola Indonesia.
Sebagaimana Milla bilang ” Sistim Yang Perlu Diperbaiki”.Ini pertanda bisa saja yang dimaksud adalah sistim kompetisi, perwasitan serta sistim perekrutan pemain dan terakhir hukuman yang dilakukan oleh komisi disiplin yang perlu ditinjau ulang. Semua ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan sistim dan mekanisme organisasi Sepakbola yang perlu dievaluasi dan diperbaiki.
Jika ingin membangun sepakbola yang akan menyamai Jepang dan Korea serta Cina atau Qatar dan Arab Saudi, maka tentu kita sepakat sistim pengelolaan didalam organisasi Federasi sepakbola kita harus berbenah.
Semisal pertama mereka yang duduk dalam organisasi Badan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) orang-orangnya jangan rangkap jabatan, karena mengurus sepakbola itu perlu orang yang konsen dan memiliki latar belakang jelas orang bola dan para praktisi olahraga dan akdemisi olahraga yang berkompeten.
Kedua mereka yang tidak sekedar duduk untuk melibatkan jabatannya untuk bisnis demi menguntungkan tujuan-tujuan tertentu, misal mendatangkan pelatih untuk menangani timnas tapi perlu memperhitungkan fee dari kontrak sang pelatih. Yang berikut tentang nilai dan konsistensi kepemimpinan para pengadil dilapangan pertandingan, mereka inipun harus diperbaiki mental kepemimpinan mereka karena dari karakter kurang tegas dan sering membiarkan sebuah pelanggaran tanpa tersentuh teguran keras baik lewat kartu Merah.
Padahal jelas itu sebuah pelanggaran keras, disinilah awal dari melahirkan konsep bermain seorang pemain yang dipanggil ke timnas akan termanjakan, dan ketika tampil di pertandingan Asia bahkan dunia dan melakukan aksi yang sering dibiarkan “wasit-wasit” kita, dan tidak ditindak oleh wasit luar yang memang terlihat mereka menjalankan aturan permainan dan pertandingan secara benar, terkesan pemain kita makin tak percaya diri.
Inilah yang barangkali kitapun harus sepakat sistim kompetisi dan sistim pelunak lain yang perlu di perhatikan dan dievaluasi oleh Federasi Sepakbola Kita PSSI. Tentu dukungannya atau penekanannya harus datang dari para voters yang pemilik klub baik Liga I, Liga II Dan Liga III. Sepakbola Indonesia harus bangkit, sepakbola Indonesia harus bisa mensejahterahkan pemain, sepakbola Indonesia harus berjalan dalam rel sepakbola yang sesungguhnya yaitu dibangun dalam bingkai NKRI yang” Mandiri dan bermartabat” menuju prestasi Dunia”.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

(Mantan Penjaga Gawang Persipura Era-80)

Komentar