Inilah 5 Rekomendasi Penting Road Show PON di Kemenkes

JAYAPURA- Road Show PON Pemerintah Provinsi (Pemprov)Papua dihari kedua ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI), Rabu (31/10/2018) menghasilkan lima rekomendasi penting yakni pertama rumah sakit di lima kluster PON Papua (Jayapura, Biak Numfor, Jayawijaya, Mimika dan Merauke) termasuk kabupaten-kabupaten peyangga (Kabupaten Keerom, Supiori, Kepulauan Yapen dan Tolikara) wajib diakreditasi.

Kedua penyiapan fasilitas kesehatan untuk penanganan gawat darurat seperti ambulance di darat dan udara. Khusus untuk ambulans udara (helikopter) perlu koordinasi dan kerjasama dengan TNI/Polri. ”Memang dengan lokasi venue di 5 kabupaten dan 1 kota serta 4 kabupaten maka perlu disiapkan kendaraan ambulance. Bukan hanya didarat tetapi juga ambulance udara karena daerahnya dijangkau dengan pesawat dan ini perlu koordinasi dengan TNI/Polri untuk helikopter dan lainnya,”kata Gubernur Papua Lukas Enembe,S.IP,MH kepada pers usai pertemuan dengan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, SpM di Kantor Kemenkes, Rabu siang.

Gubernur Papua didampingi Sekda papua dan Kadisorda Papua usai pertemuan dengan Menteri Kesehatan

Rekomendasi ketiga adalah jaminan kesehatan terutama sanitasi dan gizi bahan makanan untuk PON. Keempat penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan di seluruh kluster. Selain tenaga kesehatan dokter dan paramedis di Papua, juga didatangkan dari Papua Barat, Maluku dan Sulawesi Selatan. Dan rekomendasi kelima adalah kesepakatan Kemenkes dan Pemprov Papua untuk meningkatkan koordinasi secara berkesinambungan karena tugas pelayanan kesehatan cukup luas cakupannya.
Ditempat yang sama, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, SpM mengatakan kementerian yang dipimpinnya komitmen untuk mendukung pelaksanaan PON XX tahun 2020 di Bumi Cenderawasih.
Menula Nila Moeloek PON merupakan iven berskala nasional sehingga membutuhkan dukungan layanan kesehatan yang memadai dan profesional.”Kami membicarakan tentang bagaimana dukungan kesehatan dalam penyelenggaraan PON dan dukungan itu bukan hanya berupa fisik tetapi juga bagaimana persiapan-persiapan SDM tenaga kesehatan,” ungkapnya termasuk layanan kesehatan disemua semua aspek mulai dari keamanan (sanitatasi dan gizi) makanan, lingkungan dan lainnya.
Mengenai SDM kesehatan, lanjut Menteri Moeloek, secara teknis akan dibicarakan lebih lanjut dengan dinas kesehatan Papua untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di kabupaten kota yang menjadi Kluster PON serta 4 kabupaten peyangga.”Sarana apa yang harus disiapkan nanti pada posko kesehatan PON termasuk tenaga dokter dan paramedis sesuai dengan cabang olahragannya,”kata Menteri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aloysius Giay M.Kes menambahkan dukungan SDM kesehatan untuk dukungan PON XX tahun 2020 di semua kluster memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan. Spesifikasi tenaga medis termasuk peralatan kesehatannya juga berbeda. Contohnya untuk Cabor Selam Laut dibutuhkan pendampingan dokter spesialis Hiperbarik dan Penyelaman sehingga dapat melakukan penanganan darurat apabila terjadi kecelakaan orang tenggelam.

Editor: HANS BISAY