SERUI- Kabupaten Kepulauan Yapen memimpin sementara perolehan medali pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua yang berlangsung di Serui. Hingga hari ketiga penyelenggaraan Kejurda, Rabu, (29/08/2018) malam, kontingen tuan rumah berhasil menyabet 18 medali terdiri dari 8 medali emas, 6 medali perak dan 4 perunggu.
Menyusul diurutan kedua Kabupaten Nabire dengan 13 perolehan medali yang terdiri dari 8 medali emas dan 6 perunggu. Posisi ketiga ditempati kontingen Kabupaten Merauke dengan jumlah medali sebanyak 11 terdiri dari 4 medali emas, 5 perak dan 2 medali perunggu.
Peringkat keempat Kabupaten Jayapura dengan perolehan 3 medali emas, 6 perak dan 3 medali perunggu disusul Kabupaten Biak Numfor dengan jumlah medali sementara sebanyak 12 terdiri dari 3 emas, 4 perak dan 5 perunggu.
“Kabupaten Waropen berada diposisi keenam dengan 2 medali emas dan 3 perunggu disusul Kabupaten Keerom diurutan ketujuh dengan memperoleh 1 medali emas dan 1 medali perak. Kemudian Kabupaten Mimika menempati posisi kedelapan dengan 1 medali emas dan 2 perunggu,”ungkap ketua Panitia Lomba, Julius Numberi, Amd,Tek yang dikonfirmasi, Rabu malam.
Dia juga menginformasikan bahwa tiga kontingen yang berada di posisi terakhir adalah Kontingen Kota Jayapura dengan perolehan 4 medali perak, Kabupaten Mamberamo Raya dengan perolehan 2 medali perak, 4 perunggu dan Kabupaten Puncak Jaya dengan 1 medali perak.
Sementara itu, Anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Benny Maniani,S.Sos mengatakan dari data maupun pengamatan berdasarkan iven yang digelar, komposisi Cabang Olahraga (Cabor) Atletik telah dipetakan berdasarkan nomor-nomor lomba. Diantaranya untuk nomor lari jarak pendek ( nomor 100 meter, 200 meter, 4×100 meter dan 4×400 meter) komposisi atletnya masih dominan berasal dari kabupaten-kabupaten yang berada di kawasan Teluk Cenderawasih seperti Kabupaten Nabire, Kepulauan Yapen, Waropen dan Biak Numfor.
Sedangkan untuk nomor lempar dan tolak, komposisinya masih didominasi atlet-atlet dari Kabupaten Merauke. Sedangkan untuk nomor-nomor lari jarak menengah dan jauh (nomor 800 meter, 1500 meter, 5000 meter hingga Marathon) masih sulit ditemukan.
“Kalaupun ada sangat minim dan atletnya kemungkinan berasal dari kabupaten-kabupaten yang ada di kawasan Meepago seperti Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Mimika maupun di Kawasan Lapago seperti Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Jayawijaya, Yahukimo, Nduga, dan Yalimo ”jelas Maniani.
Berdasarkan pemetaan tersebut, maka kata Maniani, sepatutnya pengurus Cabor Atletik di daerah melakukan pembinaan secara terukur dan berkesinambungan sesuai dengan pemetaan nomor tersebut. “Dari PON ke PON sudah terlihat dan terdata secara spesifik bahwa nomor-nomor lari jarak pendek masih dominan atletnya berasal dari kawasan Teluk Cenderawasih, sedangkan lempar dan tolak di Merauke sementara lari jarak jauh bisa berasal dari pegunungan Papua. Sehingga pemetaan ini yang perlu jadi dasar pembinaan di daerah,”katanya.
Editor: HANS BISAY