NTP Papua Turun 0,44 Persen

JAYAPURA- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan September 2017 Turun -0,44 Persen. Penurunan terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani lebih kecil dari indeks harga dibayar petani.
“NTP Papua September 2017 mengalami penurunan -0,44 persen menjadi 93,75 dibandingkan NTP Agustus 2017. Dari 33 provinsi, tercatat 24 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 9 (sembilan) provinsi mengalami penurunan NTP dimana Sumatera Selatan tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 2,16 persen sedangkan Bangka Belitung tercatat mengalami penurunan terbesar yaitu -0,95 persen,”jelas Kepala BPS Papua, Drs. Simon Sapary,M.Sc kepada pers, Senin (02/10/2017) di Kantor BPS Papua.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa NTP Provinsi Papua bulan September 2017 menurut subsektor yaitu: NTP Subsektor Tanaman Pangan 86,02; NTP Subsektor Holtikultura 96,05; NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 101,01; NTP Subsektor Peternakan 98,88 dan NTP Perikanan 97,63. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 103,14 dan NTP Perikanan
Menurut Simon, berdasarkan pemantauan harga pedesaan di beberapa daerah di Papua, penurunan indeks NTP disebabkan oleh perubahan indeks harga diterima petani sebesar -0,38 persen lebih kecil dari perubahan indeks harga dibayar petani yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,07 persen.
Sementara itu, perubahan harga komoditas yang dihasilkan petani pada September 2017, Papua sebesar 120,18 atau turun 0,38 persen dibandingkan Agustus 2017. Penurunan terjadi karena di subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar -1,47 persen dan subsektor Peternakan sebesar -0,02 persen. Sedangkan subsektor Perikanan mengalami kenaikan 0,22 persen. Subsektor Tanaman Pangan dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat tidak mengalami perubahan angka indeks.
“Fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan produksi hasil pertanian pada September 2017, Papua sebesar 128,19 atau 0,07 persen lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 128,11. Kenaikan gabungan tersebut didorong oleh naiknya pada subsektor Perikanan naik 0,27 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,15 persen, subsektor Tanaman Pangan naik 0,06 persen, subsektor Hortikultura naik 0,03 persen dan subsektor Peternakan naik 0,02 persen,”
ungkapnya.

Editor: SONNY RUMAINUM