Siapa Aktor Dibalik Kriminalisasi Gubernur Enembe?

JAYAPURA- Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP, MH menegaskan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mengkriminalisasi dirinya jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Upaya kriminalisasi itu terkait dengan kasus dugaan dana beasiswa mahasiswa Papua di luar negeri yang ditangani Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Mestinya kasus dugaan korupsi dana beasiswa di Biro Pengembangan SDM Papua itu, tanggung jawab instansi teknis.
“Dasar apa saya diperiksa? Penyelenggaraan beasiswa adalah instansi teknis, bukan saya. Harusnya SKPD terkait yang diperiksa lalu konfirmasi ke saya. Ini sebagai bentuk kriminalisasi terhadap Gubernur Papua. Ada kaitan dengan Pilkada? Iyalah, itu semua ada kaitan dengan itu,” jawab Gubernur Enembe kepada pers usai menghadiri penandatangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di Sasana Krida Kantor Gubernur, Rabu (27/9/2018).
Pada kesempatan ini, Enembe juga menjelaskan pertemuan dengan dirinya dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) yang membahas masalah keamanan di Papua dan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2017. Pertemuan itu juga membahas persiapan pelantikan para bupati dan wakil bupati terpilih.
Gubernur menegaskan bahwa tidak ada pembahasan pencalonannya dalam Pilgub 2018 mendatang.”Pertemuannya membahas banyak agenda. Seperti membicarakan pelantikan bupati terpilih, jangan sampai terjadi chaos dengan pendukung yang lain dan pembahasan keamanan di Papua,”katanya.
Terkait dengan upaya kriminalisasi kepada gubernur, ribuan ribuan masyarakat Papua dari lima wilayah adat di Papua menggelar demo damai, Selasa (19/9/2017) di Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Mereka memperingatkan aparat penegak hukum agar tidak melakukan kriminalisasi kepada pemimpin Papua.
Ketua DPRP Yunus Wonda,SH,MH disela-sela aksi demo menegaskan bahwa hingga saat ini, Gubernur Papua masih tetap melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu ataupun informasi yang menyesatkan.
Menurutnya, apa yang dialami Gubernur Papua merupakan beberapa waktu belakangan ini merupakan kesalahan fatal. Namun demikian, dia meminta rakyat Papua untuk tetap tenang. “Saya mau bilang bahwa bahwa Gubernur tidak ditahan. Sehingga jangan terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan,”ujar Wonda mengingatkan.
Dia menegaskan apabila terjadi penahanan terhadap Gubernur Papua, maka dirinya akan memimpin masyarakat untuk menggelar Bakar Batu di Kantor Gubernur Papua dan Kantor DPRP Papua. “Jika itu terjadi (penahanan), maka saya akan bikin bakar batu di Kantor Gubernur dan DPR Papua. Dan akan dilakukan siang dan malam. Kami akan ada ditempat ini, hingga keputusan terakhir dan itu malapetaka,”tegas Wonda.

Editor: HANS BISAY

Komentar