POPNAS Papua Urutan 29 Tanpa Emas

SEMARANG- Gagal di POPNAS. Begitu judul media-media di Papua menulis hasil Kontingen Papua pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) ke XIV di Semarang Jawa Tengah. Hasil buruk dan mengecewakan itu tampak dari minimnya prestasi yang ditorehkan atlit-atlit Papua. Hingga penutupan POPNAS resmi ditutup Rabu malam (20/9/2017), Kontingen Papua hanya mengumpulkan 1 perak, dan 7 perunggu dan berada diurutan 29 setelah dari 34 provinsi yang ikut ajang tersebut.
Sejak keikutsertaan di POPNAS, Kontingen Papua kali ini gagal meraih medali emas. Dan juga gagal memenuhi janji-janjinya kepada pemerintah dan masyarakat di Papua yang bertekad memposisikan diri berada di 10 besar perolehan medali.
Acara penutupan POPNAS di di Lapangan Simpang Lima Semarang dipandu artis nasional Ari Untung dan Maria Selena. Diawali dengan penampilan tari Kepodang dari Sanggar Greget, Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto mewakili Menpora Imam Nahrawi menyebut Jawa Tengah dalam pelaksanaan Popnas kali ini bisa menjadi contoh sportivitas. “Saling berkompetisi dengan ketat sudah selesai, Saatnya kita satukan kembali persatuan kita. Terus kembangkan prestasi kalian,” ujarnya,
Dia berpesan agar atlet junior terus mengembangkan prestasi. “Banggalah menjadi atlet. Sekarang pemerintah mulai perhatian kepada atlet. Kalau prestasi bagus, kami berikan jalur khusus masuk ke perguruan tinggi ternama,” tuturnya.
Titel juara umum diraih Jawa Barat yang mengumpulkan 58 medali emas, 45 perak, dan 54 perunggu. DKI Jakarta di urutan kedua dengan 56 emas, 44 perak, dan 43 perunggu. Jateng berada di urutan ketiga setelah mengumpulkan 40 emas, 39 perak, dan 55 perunggu, dan Papua berada di di urutan 29 setelah mengumpulkan, 1 perak, dan 7 perunggu. Sementara Provinsi Papua Barat tanpa satupun medali.
Penutupan dilanjutkan tari sajojo, tari tradisional Papua, yang diikuti atlet dan seluruh undangan yang hadir. Kemudian para tamu undangan dihibur dengan lagu- lagu hits yang dilantunkan Nowela Idol dan Andra and The Back Bone.

PENGPROV TAEKWONDA EVALUASI HASIL POPNAS
Sementara itu, Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Papua akan melakukan evaluasi. Hal ini terkait dengan prestasi yang tidak maksimal di ajang POPNAS.
Ketua Harian Pengprov TI Papua, John Nahumuri mengatakan POPNAS dijadikan tolak ukur prestasi sebelum terjun di PON, sehingga perlu adalah evaluasi menyeluruh.
Dari pengamatannya, kata Nahumury, atlet-atlet pelajar Papua sudah tampil baik. Namun, banyak hal yang harus dibenahi dari segi fisik dan mental bertanding atlet. Kemudian kurangnya try out untuk mengukur kemampuan, dan juga ilmu kepelatihan pelatih pun harus ditingkatkan. “kalau kita bicara PON 2020, salah satu aspek adalah sukses prestasi, maka tidak ada pilihan lain, kita akan lakukan evaluasi dan penyusun program berkelanjutan untuk PON,” ujarnya.
Selain itu, dalam waktu dekat, Provinsi Papua akan mengikuti Kejuaraan Nasional antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Manodo, Sulawesi Utara.
Oleh karena itu, kita harus segera menyiapkan atlet yang terbaik untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Disinggung kesiapan menyambut PON 2020, Nahumury mengaku, pengurus TI Papua segera melakukan Kejuaraan Daerah (Kejurda) untuk mencari atlet terbait Papua untuk tampil pada PON XX di bumi Cenderawasih.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Editor: LEPIANUS KOGOYA