Stop Kriminalisasi Gubernur Papua

JAYAPURA- Ribuan masyarakat dari lima wilayah adat di Papua menggelar demo damai, Selasa (19/9/2017) di Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Dalam pernyataan sikap yang dibacakan penanggung jawab Alberth Wanimbo, masyarakat Papua meminta agar kriminalisasi terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe,S.IP,MH harus dihentikan. Mereka juga menolak pihak-pihak yang ingin memecah belah dan provokasi masyarakat di Papua. “Hentikan pembunuhan karakter pemimpin Papua, Save Gubernrur Papua,”tulis masyarakat pada spanduk dan poster.
Aksi tersebut diterima Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua, Yunus Wonda,SH,MH dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua,TEA Hery Dosinaen,S.IP,MKP.
Ketua DPRP Yunus Wonda,SH,MH disela-sela aksi demo menegaskan bahwa hingga saat ini, Gubernur Papua masih tetap melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu ataupun informasi yang menyesatkan.
Wonda mengatakan akan mengawal aspirasi masyarakat Papua untuk dilanjutkan ke pemerintah pusat dan presiden. Diakuinya, bahwa ada upaya dan tindakan kriminilisasi kepada Gubernur Papua Lukas Enembe yang mengarah pada kepentingan politik.
Oleh karenanya, Wonda menekankan bahwa pihaknya siap membela kepentingan rakyat. Selama ini, para pemimpin di Papua sudah berjuang untuk membangun masyarakat dan tanah Papua, namun sering diganggu pihak-pihak yang tak ingin Papua sejahtera dan tentram.
Menurutnya, apa yang dialami Gubernur Papua merupakan beberapa waktu belakangan ini merupakan kesalahan fatal. Namun demikian, dia meminta rakyat Papua untuk tetap tenang. “Saya mau bilang bahwa bahwa Gubernur tidak ditahan. Sehingga jangan terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan,”ujar Wonda mengingatkan.
Dia menegaskan apabila terjadi penahanan terhadap Gubernur Papua, maka dirinya akan memimpin masyarakat untuk menggelar Bakar Batu di Kantor Gubernur Papua dan Kantor DPRP Papua. “Jika itu terjadi (penahanan), maka saya akan bikin bakar batu di Kantor Gubernur dan DPR Papua. Dan akan dilakukan siang dan malam. Kami akan ada ditempat ini, hingga keputusan terakhir dan itu malapetaka,”tuturnya seraya menambahkan agar pemerintah pusat tidak melakukan pembunuhan karakter terhadap pemimpin di Papua, karena hal tersebut akan menimbulkan konflik.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua,TEA Hery Dosinaen,S.IP,MKP menepis berbagai isu yang beredar di masyarakat bahwa Gubernur Papua, Lukas Enembe ditahan. Hingga saat ini Gubernur masih melaksanakan tugas dengan baik.
Sekda mengakui bahwa dirinya turut mendampingi saat pemeriksaan di Bareskrim Polri tekait dugaan kasus korupsi beasiswa. Namun pemanggilan kepada gubernur hanya sebatas memberi keterangan semata. “Saya mendampingi pak gubernur. Dan gubernur memerintahkan kembali ke Papua untuk jalankan roda pemerintahan,”katanya.
Pada kesempatan ini, Sekda meminta seluruh masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak terlibat dengan aksi-aksi anarkis. Dan terpenting adalah tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang ingin memecah persatuan dan kesatuan di Papua.
Demo damai menolak kriminalisasi kepada gubernur dan pemimpin di Papua juga berlangsung di Kabupaten Mimika, Nabire, Biak Numfor dan lainnya.

Editor: LEPIANUS KOGOYA

Komentar