Inpres PON Menunggu Tandatangan Presiden

JAYAPURA- Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, DR. Yusuf Yambeyabdi,ST,MT mengatakan draft Instruksi Presiden (Inpres) tentang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Provinsi Papua sudah berada di Istana Kepresidenan dan tinggal menunggu untuk di tandatangani Presiden Joko Widodo.
“Harapan kita segera ditandatangani Presiden. Ada banyak Inpres yang segera akan ditandatangani bapak presiden,”ungkap Yusuf kepada pers, Senin (4/09/2017) di Kantor Gubernru Papua usai menghadiri acara pelepasan Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV Papua di Main Hall Kantor Gubernur Jayapura pada
Menurut Kadisorda, dengan diterbitkannya Inpres tersebut maka seluruh mengenai pembiayaan PON XX dapat terpenuhi. Inpres ini menjadi regulasi khusus yang mengatur mengenai pembiayaan pembangunan venue PON selama tiga tahun.
Pemerintah Provinsi Papua menerbitkan Perda tentang pembiayaan PON XX 2020 yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten/Kota. Pada perda tersebut ditetapka lima kawasan atau cluster untuk pembangunan sarana dan prasarana fasilitas PON 2020. antara lain, , yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, Merauke, Mimika dan Jayawijaya..
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe,S.IP,MH diundang ke istana presiden untuk membahas perkembangan pembangunan di Papua. Dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017), Gubernur Enembe mengaku Presien Joko Widodo dalam waktu dekat akan mengeluarkan Inpres PON 2020 untuk mendukung berbagai pembiyaan pembangunan venue di Papua.”Dalam waktu dekat Presiden keluarkan inpres PON di Papua. Kami sudah sampaikan kebutuhan biaya, dari pemda sudah alokasikan Rp 2 triliun, kita minta Rp 1,6 triliun ditalangi pemerintah pusat untuk 2018,” kata Lukas usai rapat di Istana.
Menurut Lukas, Jokowi sudah menyetujui pengajuan tersebut. Nantinya Kementerian PUPR yang akan menggarap proyek pembangunan tersebut.”(Rp 2 T untuk ) stadion utama dan venue lain. Yang kita butuh APBN Rp 1,6 triliun, inpres sedang disiapkan,” imbuh Lukas. Selain itu dibahas pula mengenai pembangunan infrastruktur di Papua. Salah satunya adalah kemajuan proyek pembangunan Bandara Sentani dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Merauke.

Editor: LEPIANUS KOGOYA