Jokowi Soroti Ketimpangan Pembangunan di Papua

SEMARANG- Presiden Joko Widodo mengaku pembangunan di Indonesia masih timpang. Pembangunan masih terpusat di wilayah barat, utamanya Jawa. Sementara pembangunan di wilayah timur, utamanya Papua, masih rendah.
“Saya pernah kunjungi Kabupaten Nduga (Papua). Dari Wamena menuju Nduga harus jalan kaki selama empat hari. Tidak ada jalan, tidak ada aspal,” kata Jokowi dalam Halal Bihalal Kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 22 Juli 2017.
Baca juga
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyempatkan datang ke Nduga saat berkunjung ke Wamena pada tahun lalu. Dari Aceh ke Wamena, ungkap Jokowi, memakan waktu hingga 9,5 jam.”Kalau kita pakai keluar negeri dari Jakarta sudah sampai ke Uni Emirat Arab, Sangat jauh sekali,” tutur Jokowi di hadapan para kiai se-Jawa Tengah.
Mengingat jarak yang jauh dan alasan kemanan, Jokowi sempat disarankan untuk mengurunkan niatnya itu. Namun suami Iriana itu tetap berkukuh untuk mengunjungi Nduga menggunakan helikopter.
Begitu sampai di Nduga, Jokowi terkejut dengan kondisi penduduk setempat. Di sana, Jokowi kaget mendengar keluh para penduduk yang membeli bahan bakar minyak (BBM) jauh lebih mahal ketimbang wilayah Jawa.”Disampaikan masyarakat Rp60 ribu per liter, kadang-kadang Rp100 ribu. Kita di sini, di Jawa Tengah maupun Jakarta, bensin naik Rp500 sampai Rp1000 demonya sampai tiga bulan,” ungkap Jokowi.
Jokowi memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan BBM Satu Harga. Tujuannya, agar harga BBM di Papua sama dengan harga di Pulau Jawa.”Alhamdulillah delapan bulan lalu sudah kita belikan pesawat khusus untuk mengangkut BBM sehingga di Papua harga bensin sama dengan kita semua,” jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, menyamakan harga BBM di Papua dengan di Pulau Jawa sangat penting dilakukan. Jokowi tidak peduli harus memberi subsidi setiap tahun sebanyak Rp800 miliar demi memberikan harga BBM murah bagi rakyat Papua.”Kalau enggak seperti itu nanti tidak Pancasilais kita. Itu adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” tegas Jokowi mengakhiri ceritanya seraya disambut tepuk tangan meriah warga Nahdliyin.
Pewarta: MEDIA INDONESIA

Komentar