JAYAPURA- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) didesak untuk merevisi kembali 38 Cabang Olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan pada PON XX di Papua tahun 2020 mendatang. Pasalnya, dari 38 Cabor yang telah diumumkan ke publik, terdapat 9 Cabor yang dinilai tidak wajib untuk dipertandingkan karena bukan Cabor unggulan Papua serta tidak pernah diikuti selama PON berlangsung.
Hal tersebut mengemuka pada Rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi V yang membidangi Pendidikan, Kesehatan, Olahraga, Sosial, Seni dan Budaya Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua bersama Mitra Kerja, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Selasa siang (20/6/2017) di Hotel Sahid Jayapura.
Dalam pembahasan rapat tersebut terungkap bahwa 9 Cabor yang harus direvisi dan diganti adalah Cabor Bowling, Cricket (Kriket), Golf, Ski Air, Para Layang, Bridge, Catur, Sepak Takraw dan Panjat Tebing. Sebagai pengganti diusulkan Cabor Terbang Layang, Drumband, Tarung Drajat, Dansa, Berkuda /Equastrain, Hockey Indoor, Angkat Berat dan Binara, Muathai dan Rugby.
“Cabang olahraga Bowling, Cricket (Kriket), Golf, Ski Air, Para Layang, Bridge, Catur, Sepak Takraw dan lain-lain. Ada 9 Cabor dari 38 Cabor yang sudah diumumkan itu ternyat bukan Cabor unggulan Papua dan kita tidak pernah mengikuti Cabor-cabor itu. Makanya kita minta untuk direvisi,”ungkap itu. Makanya kita minta untuk direvisi,”ungkap Benny Maniani, Anggota KONI Papua Bidang Monitoring.
Hal senada juga disampaikan Anggota KONI Papua, Carol Renwarin. Dia berharap jika nantinya dilakukan revisi ataupun penambahan Cabor yang akan dipertandingkan pada PON 2020 maka sebaiknya ditetapkan secepatnya dan terlebih khusus Cabor-cabor unggulan Papua.
Selain revisi Cabor, juga didorong agar segera dilakukan Rapat Koordinasi dan Konsultasi dengan KONI kabupaten dan kota serta Pemusatan Latihan Provinsi (Pelatprov) untuk mempersiapkan atlit-atlit yang berlaga pada PON 2020 sehingga meraih prestasi terbaik.“Muara dari rapat koordinasi dengan KONI daerah dan Pelatprov adalah untuk mempersiapkan atlit-atlit yang akan berlaga di PON,”ungkap Pengurus KONI Papua, Benny Jensenem dan Noack Baransano.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPRP Papua Nioluen Kotouki,SIP menegaskan bahwa penyelenggaraan PON 2020 harus sukses prestasi. Oleh karena pihaknya mendukung dilakukannya revisi Cabor PON 2020. Dewan juga akan membentuk tim untuk melakukan konsultasi kepada Gubernur Papua untuk merespon berbagai masukan tentang persiapan atlit jelang PON.
“Kita tidak ingin lagi atlit-atlit didatangkan dari luar Papua atau dikontrak. PON 2020 harus anak-anak Papua yang berlaga. Tidak boleh ada lagi kontrak atlit. Kalau Papua tidak siapa maka sebaiknya PON tidak ditunda penyelenggaraannya,”tambah Anggota Komisi V DPR Papua, Nathan Pahabol.
Editor: Lepianus Kogoya