Waterpauw Jabat Kapolda Sumut


JAKARTA- Rotasi di tubuh Mabes Polri kembali terjadi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengangkat 10 perwira Polri untuk menduduki jabatan strategis. Salah satunya adalah putra asli Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw yang mendapat kepercayan menjabat Kapolda Sumatera Utara. Waterpauw diangkat menggantikan Irjen Rycko Amelza Dahnie yang sebelumnya memimpin Polda Sumatera Utara. Irjen Rycko Amelza Dahnie dipromosikan menjabat Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol). Gubernur Akademi Kepolisian, Irjen Anas Yusuf, dimutasi dari jabatannya. Anas dipindahkan ke Bidang Pembinaan Pendidikan dan Latihan Lemdiklat Polri sebagai Analis Kebijakan Utama.
Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1408/VI/2017, yang diberikan Kepala Biro Penerangan Msyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kepada wartawan, Sabtu (3/6/2017) seperti dikutip Detik.com.
Surat Telegram itu diterbitkan Jumat (2/6) dan ditandatangani Asisten SDM Kapolri, Irjen Arief Sulistyanto. Selain Anas, sebanyak 28 perwira tinggi (Pati) Polri turut dimutasi. Jabatan Gubernur Akpol diberikan kepada Irjen Rycko Amelza Dahniel, yang kini memimpin Polda Sumatera Utara.
Sebelumnya, Pimpinan Polri juga mengganti Kepala Korps Pembinaan Taruna dan Siswa (Kakorbintasis) Direktorat Pembinaan Taruna dan Pelatihan (Ditbintarlat) Akademi Kepolisian (Akpol), Kombes Djoko Hari Utomo, pascakematian Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam. Kombes Djoko dipindahkan ke Markas Besar Polri untuk menjalani pemeriksaan.
“Untuk memudahkan pemeriksaan maka Kakorbintasis sementara dipindahkan ke Mabes Polri,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Wakapolri Komjen Syafruddin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kapolri dengan Komisi III DPR, menyampaikan telah mencopot Komandan Korps (Dankor) Akpol dari jabatannya. Syafruddin juga menyampaikan pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan mencopot seluruh pejabat yang bertanggung jawab atas kematian Brigdatar Adam.
“Kita laksanakan revitalisasi secara menyeluruh, mulai struktur kemudian kultur secara sistematis. Kebetulan saya kemarin sedikit temperamen. Saya copot Dankor dan ditandatangani dalam waktu satu jam. Di-nonjob-kan dan diganti,” terang dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).
Syafruddin menegaskan seluruh pejabat yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut akan dicopot dari jabatannya, “Selanjutnya seluruh yang bertanggung jawab itu akan kita ganti, akan kita copot semua, minggu ini selesai,” katanya.***(PT/RED/DTC/03)