JAYAPURA- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua merilis nilai ekspor Papua pada April 2017 yang mengalami kenaikan signifikan. Bulan ini ekspor Papua mencapai 2.115,29 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari US$10,44 juta menjadi US$231,25 juta. Peningkatan tersebut dipicu oleh kembali dilakukannya ekspor konsentrat tembaga oleh PT. Freeport Indonesia.
“Secara kumulatif pun terlihat total nilai ekspor Papua pada Januari-April 2017 senilai US$515,19 juta atau lebih tinggi 38,52 persen dibanding total nilai ekspor Januari-April 2016 sebesar US$ 371,92 juta,”jelas Kepala BPS, Drs Simon Sapari,M.Si dalam rilisnya.
Dia mengatakan dari jenis komoditi ekspor Papua seluruhnya berasal dari barang non migas. Ekspor terbesar pada April 2017 berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai US$225,10 juta. Secara kumulatif, total nilai ekspor Papua pada Januari-April 2017 adalah senilai US$515,19 juta atau lebih tinggi 38,52 persen dibandingkan total nilai ekspor Januari-April 2016 yang senilai US$ 371,92 juta.
“Pada April 2017 terdapat ekspor golongan Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) yang nilainya mencapai US$222,79 juta atau sebesar 96,34 persen dari total ekspor Papua di bulan bersangkutan. Untuk golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) tercatat ekspor komoditi berupa kepiting sebesar US$0,02 juta atau meningkat sebesar 37,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya,”ungkapnya.
Sementara itu, untuk golongan Non Migas lainnya mengalami peningkatan ekspor sebesar US$ 1,84 juta (392,53persen). Tiga komoditi yang dengan nilai terbesar antara lain kapal, pakaian bekas, dan mesin perkakas. Berbeda dengan golongan Kayu & Barang dari Kayu (HS44) yang jenis komoditi ekspornya adalah berupa kayu lapis, nilai ekspornya mengalami penurunan sebesar US$3,83juta (38,46persen)“Sementara nilai ekspor golongan Kayu & Barang dari Kayu (HS44) mengalami penurunan sebesar US$1,17 juta,”katanya.
Sapari juga menjelaskan bahwa ekspor ke enam negara utama pada April 2017 mencapai US$225,06 juta atau meningkat hingga 4.723,59 persen dibanding nilainya pada Maret 2017 yang sebesar US$4,67 juta. India menjadi negara tujuan ekspor terbesar yang nilainya mencapai US$111,88 juta, diikuti Tiongkok US$62,81 juta, dan Korea Selatan US$50,37 juta.
Komoditi yang diekspor ke tiga negara tersebut berupa konsentrat tembaga, kayu lapis, dan kapal. Ekspor ke negara lainnya yang mencapai US$6,19 juta juga meningkat 7,19 persen. Komoditi yang diekspor ke negara lainnya adalah berupa kayu lapis, kepiting, pakaian bekas, perkakas, suku cadang kendaraan, dan sebagainya.***(RED/PT/01)
Komentar