IPB Dukung Uncen Buka FTP

JAYAPURA (PTIMES)- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr.Ir Slamet Budijanto,Mgr menyatakan dukungannya kepada rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura dan jajaran yang bertekad membuka Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) di universitas terhosor di Tanah Papua itu.

Pendirian FTP Uncen merupakan terobosan baru yang patut didukung pemerintah dan semua elemen masyarakat karena Papua memiliki sumber daya alam dan potensi pertanian yang sangat besar.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

“Tanah Papua mempunyai sumber daya alam yang bisa diekspor ke luar negeri. Dengan pendirian fakultas ini maka Uncen dapat menghasilkan tenaga ahli yang berkopeten dibidang pertanian,”ungkap Slamet disela-sela Lokakarya Pembukaan Fakultas Teknologi Pertanian Uncen Jayapura, Selasa (12/11/2019) di Rektorat Uncen Waena Jayapura.

Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan IPB itu menyebutkan pertanian menjadi salah satu sektor unggulan Indonesia. Oleh karenanya, pendirian FTP Uncen diharapkan mendukung pengembangan pertanian berbasis teknologi digital.

Ditempat yang sama, DR. Tri Gunaedi, M. Si, Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Uncen mengatakan keberadaan FTP Uncen sangat penting untuk membantu pemerintah di Papua dalam peningkatan produksi pertanian.

“Fakultas pertanian Uncen menghilang sejak Universitas Papua (Unipa) dibuka di Manokwari. Makanya kita bersyukur Fakultas Teknologi Pertanian dibuka di Uncen. Karena sangat menolong Para petani-petani secara khusus dibidang teknologi digital modern,”ujarnya.

Puncak peringatan HUT Uncen tanggal 10 November 2019, digelar lokakarya Pembukaan Fakultas Teknologi Pertanian dengan motto: One Student one Product.

Dengan Visi Menjadi lembaga Pendidikan Tinggi berkualitas di bidang teknologi pertanian untuk menghasilkan tenaga trampil yang berdedikasi tinggi dalam berinovasi untuk mendukung Kedaulatan Pangan berwawasan ramah lingkungan.

Editor: HANS BISAY/SONNY RUMAINUM