Inilah RS Rujukan Kesehatan Atlet PON Papua

JAYAPURA (PTIMES)- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua memastikan pelayanan kesehatan kelas 1 bagi atlet, pelatih PON Papua di Rumah Sakit (RS) yang ada di Jayapura, Timika. Selain RS pemerintah terdapat RS Swasta yang menjadi rujukan KONI yakni RS Provita dan RS Dian Harapan.
“Rumah sakit rujukan swasta yang ada di Jayapura adalah RS Provita dan RS Dian Harapan. Selain kedua rumah sakit ini, KONI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Papua untuk layanan di berbagai rumah sakit pemerintah seperti di RS Dok II Jayapura, RS Yowari, RS Abepura dan juga termasuk RS Bhayangkara, RS Marthen Indey dan RS Angkatan Laut,”ungkap Anggota Bidang Hukum KONI Papua, Hengky Sawaki dalam keterangan persnya, Selasa sore (24/9/2019) di ruang Humas dan Protokoler KONI Papua.
Sawaki mengatakan Bidang Hukum KONI Papua saat ini sedang mempelajari berkas-berkas kontrak kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Rumah Sakit. Diharapkan segera rampung sehingga pelayanan kesehatan bagi atlet, pelatih yang sedang menjalani Training Center (TC) atau pemusatan latihan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dapat terealisasi.
“Kerjasama dengan rumah sakit di Jayapura dan Timika kita lakukan dengan menggandeng BPJS. Ada mekanisme di BPJS itu diatur secara nasional. Namun kita minta agar bagaimana solusinya untuk memotong birokrasi itu menjadi pendek sehingga layanan kepada atlet bisa segera terealisasi dengan baik,”ungkapnya.
Lebih lanjut Sawaki menginformasikan bahwa KONI juga menjajaki kerjasama dengan PT. Kimia Farma untuk pemenuhan kebutuhan suplemen dan obat-obatan bagi atlet. Distribusi suplemen dan obat bagi atlet ini dikhususkan untuk layanan di Klinik Kesehatan milik KONI Papua
“Kita juga akan melakukan kerjasama dengan Kimia Farma karena terkait dengan kebutuhan obat-obatan maupun suplemen untuk kepentingan para atlet. Kita pilih Kimia Farma karena itu merupakan bagian dari pelayanan menuju prestasi Papua di PON XX,”bilang Hengki.

Editor: HANS BISAY

Komentar