Masyarakat Diminta Tenang, Ini 6 Himbauan Gubernur Papua

JAYAPURA (PTIMES)- Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP.MH meminta seluruh elemen masyarakat di Tanah Papua dan khususnya di Kota Jayapura untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Orang nomor satu di Papua itu juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Minggu (1/9/2019) Gubernur Enembe mengeluarkan himbauan resmi untuk menjadi perhatian seluruh masyarakat di Tanah Papua.
Berikut himbauan resmi Gubernur Papua:
Syaloom, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua.
Saudara-saudaraku rakyat Papua yang saya kasihi dan cintai serta seluruh rakyat Indonesia yang berbahagia.
Mencermati perkembangan di Tanah Papua dalam beberapa hari terakhir, khususnya berkaitan dengan penyampaian pendapat oleh masyarakat Papau sebagai reaksi terhadap kejadian di Asrama Mahasiswa Papua di Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Semarang dan berbagai kota studi lainnya.
Saya sebagai Kepala Daerah dan Kepala Pemerintahan di Provinsi Papua, saya telah menyampaikan aspirasi masyarakat Papua yang disampaikan kepada saya pada saat penyampaian pendapat tanggal 19 Agustus 2019 kepada Bapak Presiden RI pada tanggal 28 Agustus 2019 saat Rapat Kabinet Terbatas.

Untuk itu, saya sebagai Gubernur Papua mengimbau:
1. Pemerintah segera menyelesaikan kasus hukum berkaitan dengan pernyataan berbau rasis yang diucapkan oleh oknum-oknum masyarakat atau oknum aparat saat berada di dalam asrama mahasiswa Papau di Kota Surabaya, Jawa Timur.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

2. Pihak keamanan, dalam hal ini TNI/Polri dalam menangani penyampaian pendapat oleh masyarakat Papua, baik di Papua maupun di wilayah lain di Indonesia agar mengedepankan penanganan yang persuasif, sebisa mungkin menghindari penanganan secara kekerasan serta tidak melakukan penangkapan terhadap masyarakat Papua yang melakukan aksi penyampaian pendapat.

3. Mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua untuk menjaga ketertiban selama menyampaikan pendapat, tidak melakukan pengrusakan fasilitas umum, kantor-kantor pemerintah dan bangunan-bangunan milik masyarakat.

4. Segala bentuk tindakan di luar kewajaran dan membahayakan bagi masyarakat umum yang dilakukan oleh masyarakat yang menyampaikan pendapat agar ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

5. Dalam menyampaikan pendapat, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua dimana saja berada untuk melakukan koordinasi dengan pihak keamanan guna menghindari adanya pihak-pihak lain yang akan memanfaatkan atau menunggangi dengan kepentingan mereka dengan cara-cara yang anarkis untuk merusak kedamaian di Provinsi Papua.
6. Provinsi Papua dikenal sebagai miniatur Indonesia sesungguhnya yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Penduduk Provinsi Papua multi etnis, multi agama, multi budaya yang hidup berdampingan secara damai. Masyarakat asli Papua menyambut baik dan memperlakukan masyarakat non Papua secara terhormat dan sejajar. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kami berharap kehadiran masyarakat Papua di berbagai wilayah provinsi di Indonesia harus juga diperlakukan sama. Hal ini merupakan komitmen kita bersama sebagai anak-anak bangsa untuk mewujudkan Papua damai, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan beretika secara budaya.
Mari kita bersama-sama dengan prinsip kasih menembus perbedaan untuk melakukan perubahan Papua demi Kemuliaan rakyat Papua dalam bingkai NKRI.
Demikian imbauan ini saya sampaikan untuk menjadi perhatian kita bersama.
Mari kita ciptakan Tanah Papua yang damai dan penuh kasih. Tuhan memberkati kita semua.

Editor: HANS BISAY