Pemkab Mamberamo Pastikan Bayar Gaji Guru Rp1,2 M

JAYAPURA (PTIMES)- Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya melalui Dinas Pendidikan memastikan gaji guru di daerah itu dalam waktu dekat akan segera dibayar. Total gaji guru yang belum dibayar Rp1,2 milliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamberamo Raya, Benedictus Amoye saat memberikan keterangan pers, Kamis petang (8/9/2019) menjelaskan sejak awal pembayaran gaji guru di Mamberamo Raya dilakukan lewat transfer bank ke rekening masing-masing. Sayangnya kebijakan tersebut dinilai tak efektif, karena sebagian guru tidak rutin mengajar namun tetap menerima gaji.
Untuk mensiasati hal itu, dinas pendidikan kemudian mengubah kebijakan pembayaran gaji yang kini diserahkan secara langsung kepada 385 guru di Mamberamo Raya, mulai dari tingkat SD hingga SMU.
Sementara gaji bulan Juni untuk 385 guru, dari data yang diterima sebanyak lima guru belum mengambil gaji total Rp17 juta lebih. Bulan berikutnya, 13 guru belum mengambil gaji dengan nilai Rp32 Juta lebih.
Sedangkan pembayaran gaji 13, dari total 385 guru yang ada, belum dibayarkan sebanyak 90 guru dengan total anggaran Rp406 Juta. Sedangkan gaji 14 yang belum dibayar sejumlah 110 guru dengan nilai Rp746 juta.
“Sehingga total yang belum dibayarkan lebih dari Rp1.2 Miliar. Nah, uang gaji ini belum dibayarkan kepada bersangkutan bukan karena kesengajaan. Karena kebijakan membayar secara langsung maka guru yang tidak ada ditempat pada akhirnya belum menerima gaji. Inilah yang kemudian menimbulkan persoalan”.
“Kemudian sebagian dari guru yang tak ada ditempat, gajinya dipegang oleh staf juru bayar. Dan ternyata juru bayar itu justru pergi meninggalkan tempat tugas dan sampai sekarang belum kembali. Ini juga timbulkan persoalan. Belum lagi ada gaji guru dititipkan kepada teman dan sampai sekarang belum diteruskan kepada pemiliknya,” terang dia.
Kendati demikian, dia memastikan dana gaji yang belum dibayarkan itu bakal diberikan kepada yang belum menerima. Sebab telah ada jaminan dari Bupati Mamberamo Raya, untuk diselesaikan secepatnya. “Hanya kita minta bersabar sebab untuk mengeluarkan uang ini kan ada proses. Tidak segampang membalikan telapak tangan,” ucap ia.
Benedictus pada kesempatan itu, menyayangkan aksi mogok para tenaga pengajar itu. Apalagi tidak semua guru setuju melakukan mogok mengajar.
“Ini sebenarnya ada oknum tertentu yang sengaja melakukan intimidasi terhadap mereka, sehingga akhirnya mereka juga tidak mengajar. Pada akhirnya sekolah ditutup dan tidak ada aktivitas belajar mengajar. Karenanya saya imbau para guru bisa kembali mengajar, sebab bila masih ada bertugas maka diberikan sanksi tegas,”tegas dia.
Dia juga setempat meluruskan tudingan kepada instansinya yang disebut tak membayar gaji guru pada periode Juni dan Juli 2019 serta gaji 13 dan 14, sebagaimana pemberitaan sejumlah media.
Pemberitaan itu dinilainya menyudutkan pemerintah setempat bahkan cenderung keliru. Sebab, tidak disertai data pendukung dari instansi terkait. “Saya rasa pernyataan dalam media lokal yang menyebut kami tak banyak gaji guru itu keliru. Sebab tidak benar kalau semua guru di Mamberamo Raya belum terima gaji. Karena data di instansi kami sebagian besarnya sudah menerima,” tandas Benedictus.

Editor: ERWIN RIQUEN

Komentar