Diajak Taat Firman Tuhan, Jemaat GIDI Dilarang Perang Suku

BOKONDINI- Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP,MH yang juga kader Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mengajak seluruh jemaat dan para kader GIDI taat menjalankan perintah Firman Tuhan. Sebab mendengar dan melayani sesuai firman Tuhan itulah tujuan hidup untuk masuk surga.

“Orang GIDI harus takut akan Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Harus menjaga kesucian kita, jangan mabuk, narkoba dan yang terpenting jangan saling membunuh, berperang antar suku,” serunya.
Menurut Gubernur Lukas, hal hal yang menghambat seseorang masuk surga sejatinya harus ditinggalkan. Semua umat Tuhan harus siapkan kualitas SDM yang berdaya saing. “Semua harus lebih unggul, kalau daya saing rendah harus ditinggalkan. Tingkatkan kemampuan daya saing agar bisa diperhitungkan oleh bangsa ini,” tekannya.
Konfrensi di Bokondini kembali digelar, setelah 40 tahun sejak masuknya injil untuk pertamakalinya yang dibawa oleh para missionaris pada 1 Mei 1956. “Sejarah peradaban GIDI masih singkat baru 76 tahun, kita tidak 50 tahun ke depan GIDI seperti apa. Ingat umat GIDI harus punya visi misi masuk surga, harus tunduk taat kepada firman Tuhan, jangan tunduk pada uang” pesannya lagi.

Pada kesempatan tersebut, Enembe menyampaikan ucapan terima kasih ke seluruh masyarakat GIDI yang telah memberikan suaranya untuk LUKMEN (Lukas Enembe – Klemen Tinal ) hingga akhirnya terpilih kembali memimpin Papua untuk periode kedua. “Saya yakin dan percaya seluruh masyarakat GIDI memberikan 100 persen suaranya kepada kami pada pilkada lalu. Saya ingin menyampaikan terima kasih yang telah memberikan kontribusi kepada saya untuk menjadi Gubernur periode kedua,” ucapnya.
Dikatakan Gubernur, acara konferensi ini menghadirkan cukup banyak peserta. Ini adalah rancangan dan pikiran Tuhan. Oleh karenanya harus dilaksanakan dengan baik, aman dan tentram. “Saya ingin pesan harus keluar dari bokondini dengan sukacita dan damai. Sebab mereka akan pulang dan bercerita bahwa sidang sinode berjalan dengan damai. Dan itulah visi misi gereja,”pesan Gubernur
Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Umum Gereja Injili di Indonesia (GIDI) ke XIX Wilayah Bogo, Ricky Ham Pagawak dalam laporannya menyebutkan konferensi berlangsung selama tiga hari (27-29 November 2018) dengan alokasi dana Rp80 Miliar yang bersumber dari dana hibah Pemerintah Provinsi Papua, APBD Mamberamo Tengah, sumbangan sejumlah Bupati yang merupakan kader GIDI, para kepala kampung dari 59 kampung wilayah Bogo dan sumbangan dari donatur lainnya.
Sebelum membuka konferensi, Gubernur yang didampingi ibu Yulce Enembe meresmikan tugu salib sebagai simbol pertamakalinya injil masuk di wilayah Bokondini.

Editor: LEPIANUS KOGOYA