5 Cabor di PON XX Dicoret

JAYAPURA- Pemerintah Provinsi Papua, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Panitia Besar PON Papua telah menyepakati Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Bumi Cenderawasih berjumlah 45 Cabor.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Drs. Daud Ngabalin kepada pers di Jayapura, Selasa (23/10/2018) mengatakan KONI Pusat sebelumnya mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 72 Tahun 2018 menetapkan 50 cabor yang akan digelar pada PON XX, namun dari hasil konsultasi dan koordinasi antara Pemprov Papua, KONI dan PB PON diputuskan untuk mengurangi 5 Cabor.
Kelima Cabor tersebut antara lain Bowling, Panjat Tebing, Bola Tangan, Bola Keranjang, Arung Jeram.“Sesuai hasil konsultasi dengan bapak gubernur keputusannya 45 Cabor yang dipertandingkan di PON XX. Jadi, ada lima cabor yang dicoret, yakni, Boling, panjat tebing, bola tangan, bola keranjang dan arum jerang,” katanya.
Menurut Daud Ngabalin, sesuai Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) yang melibatkan KONI Provinsi se Indonesia di Jakarta pekan lalu telah memutuskan 45 cabang yang akan dilombakan di PON XX tahun 2020 di Papua. Pencoretan 5 cabor berdasarkan hasil rapat koordinasi teknis (rakornis) bersama dengan seluruh anggota KONI Pusat pada 17-18 Oktober 2018 lalu di Hotel Sultan Jakarta. “45 Cabor sudah oke, tinggal tunggu penetapan dari KONI pusat,” tegasnya.
Dengan penetapan 45 Cabor ini, Daud berharap Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabor di Papua yang telah melakukan tes fisik dan kesehatan untuk serius mempersiapkan para atletnya.“KONI Papua juga harus bergerak cepat, Cabor yang tidak siap, disampaikan sehingga kita ganti dengan cabor lain,” ujarnya.
Sementara untuk jumlah nomor pertandingan, katanya, dalam pemaparannya sudah disampaikan bahwa Papua punya kepentingan di PON XX tahun 2020.Oleh karena itu, Papua akan menentukan nomor dan kelas yang dipertandingkan di PON bisa memberikan medali bagi Papua.“Kita akan negosiasi nomor per cabang, karena kita punya kepentingan untuk meraih medali di setiap cabang olahraga,” tandasnya.
Terkait dengan keinginan Papua Barat untuk menjadi tuan rumah PON bersama Papua, Daud tidak ingin memberikan komentar. “saya tidak bisa komentar soal itu,” tutupnya.

Editor: HANS AL

Komentar