Blue Print TIK PON Segera Disusun

JAYAPURA- Jelang Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Tanah Papua, Pemerintah Provinsi Papua akan menyusun menyusun Blue Print atau penjabaran kerangka kerja Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua Kansiana Salle,SH mengatakan kerangka kerja ini mengacu pada hasil studi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua bersama Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Detik) Papua, saat perhelatan PON XIX di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Kita sudah ada draft road map atau rencana kerja terperinci TIK PON 2020. Sehingga sekarang ini kita sedang upayakan membuat buat blue print yang diharapkan rampung secepatnya. Supaya kita bisa segera memulai pekerjaan besar untuk mendukung PON di Papua empat tahun mendatang,” kata Kansiana di Jayapura.
Dia memuji manajemen TIK PON XIX Bandung yang dinilai berhasil meminimalisasi tingkat kesalahan dalam penyediaan maupun penyebaran informasi dan komunikasi, selama even empat tahunan itu berlangsung.
Selain keakuratan, tingkat kecepatan penyampaian informasinya pun terlihat sangat unggul dibanding penyelenggaraan TIK PON sebelumnya, seperti di Riau dan Samarinda. “Karena itu, kita sangat antusias dan ingin sekali supaya penyelenggaraan TIK PON 2020 di Papua, tak kalah dengan Bandung. Kalau bisa, kita lebih unggul namun ini memerlukan kerja keras semua pihak terkait untuk dapat mewujudkannya,” harap dia.
Ditanya apakah Dinas Kominfo Papua berniat menggandeng atau mendatangkan tim ahli maupun pihak terkait yang menyelenggarakan TIK Bandung, Ia mengaku masih akan mengkomunikasikannya bersama pihak terkait.“Namun kita lebih berkeinginan untuk membangun sendiri aplikasinya. Sebab untuk penyelenggaraan TIK dalam PON nanti tak hanya berbicara aplikasinya, tetapi juga ketersediaan jaringan internet, lalu yang menentukan juga adalah sumber daya manusia (SDM) pengelola TIK itu. Yang bisa saya pastikan untuk perekrutan SDM ini pasti akan butuh banyak sekali tenaga. Sehingga nanti akan kita libatkan relawan TIK, pihak perguruan tinggi maupun sekolah berbasis teknologi,” tuturnya.

Editor: HANS BISAY

Komentar