BI: Proyek PON Dorong Investasi di Papua

JAYAPURA- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pada triwulan III tahun 2017, pertumbuhan investasi di Provinsi Papua meningkat. Salah satu faktor penopangnya adalah penyelesaian proyek skala besar seperti pembangunan fasilitas Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
“Penyelesaian proyek skala besar seperti pembangunan fasilitas PON 2020, jalan pembangunan jalan trans papua, dan pembangkit listrik di beberapa kawasan turut meningkatkan pertumbuhan investasi di triwulan mendatang”ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua,Joko Supratikto dalam laporan Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional Provinsi Papua.
Joko menjelaskan bahwa pada triwulan III 2017, komponen investasi diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Selain penyelesaian proyek-proyek skala besar, faktor utama yang menjadi penopang pertumbuhan tersebut adalah realisasi belanja modal yang jauh lebih tinggi seiring memasuki akhir tahun anggaran pemerintah daerah.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa peningkatan pertumbuhan didorong juga oleh meningkatnya kebutuhan penambahan bahan baku dan penolong seperti mesin dan fasilitas konstruksi. “Dari hasil liaison juga ditunjukkan bahwa aktivitas sebagian perusahaan dalam melakukan investasi jangka panjang meningkat seiring mempersiapkan kebutuhan operasional pada triwulan III 2017,”katanya.
Joko juga menyebutkan pada triwulan II 2017, terjadi perlambatan kredit investasi dan penurunan impor barang modal di Provinsi Papua. Pertumbuhan realisasi penyaluran kredit investasi melambat dari 56,54% pada triwulan I 2017 menjadi 24,37%. Sedangkan nilai impor barang modal sepanjang triwulan II 2017 mencapai USD31 juta, atau turun 20,39% .
Dia menambahkan menurunnya investasi pemerintah terkonfirmasi dari rendahnya realisasi belanja realisasi belanja modal. Sementara itu, melambatnya investasi wasta terindikasi dari melambatnya pertumbuhan realisasi kredit investasi dan impor barang modal. Belanja modal melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)Provinsi Papua pada triwulan II 2017 terkontraksi -99,7% . Beberapa faktor penahan rendahnya pencapaian tersebut di antaranya berasal dari penyesuaian kebijakan daerah atas dampak pemilihan kepala daerah yang baru dari Pilkada 2017, serta keterlambatan pengesahan APBD di 2 kabupaten serta terdapatnya Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Editor: HANS BISAY