RUPS Bank Papua Batal

JAYAPURA- Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT. Bank Papua di Hotel Sahid Jayapura, Selasa (30/5) kemarin, terpaksa dibatalkan akibat aksi protes pemegang saham dari sejumlah kabupaten dan Provinsi Papua Barat.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

Sebagian besar dari mereka menuntut pelaksanaan rapat diadakan di Papua Barat, sebagaimana hasil kesepakatan RUPS 7 Maret lalu. Pelaksanaan RUPS di wilayah Jayapura dianggap tidak sah serta melanggar hasil kesepakatan RUPS bulan Maret lalu.

“Sehingga hasil keputusan terakhir pemegang saham menetapkan RUPS Tahunan kali ini ditunda (dibatalkan,red) dan wajib dipindahkan ke Manokwari. Alasannya, lokasi pelaksanaan RUPS kali ini tak sesuai hasil RUPS sebelumnya”.

“Sehingga keputusan sudah diambil dan kita rencanakan kembali pelaksanaannya pada pertengahan Juni, diantara tanggal 12 – 15. Nanti akan segera dibicarakan bersama dengan para pemegang saham untuk menetapkan kepastian waktu pelaksanaannya,” tutur Direktur Utama Bank Papua F. Zendrato, disela-sela pembatalan RUPS tersebut.

Sebelumnya, pelaksanaan RUPS Tahunan Bank Papua yang sedianya berjalan normal pasca dibuka dengan doa oleh Pdt. Petrus Imulyanan. Aksi protes meminta RUPS dibatalkan mulai mengemuka, usai Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Papua Barat Enos Aronggear mewakili Gubernur, menyampaikan permintaan pembatalan.

“Arahan Gubernur Papua Barat menyatakan secara tegas kepada kami untuk menyuarakan pada RUPS kali ini, agar meminta untuk menangguhkan pelaksanaan RUPS dan dialihkan pelaksanaannya di wilayah Papua Barat,” terang Enos.

Bupati Fakfak Mohamad Uswanas pada kesempatan itu, menyampaikan hal senada. Ia meminta agar semua pihak patuh terhadap hasil putusan RUPS Maret lalu. “Sudah disepakati hasil RUPS 7 Maret disepakati di Papua Barat. Kami tidak tahu prosesnya bagaimana bisa terjadi di Jayapura. Karena itu, kami selaku pemegang saham minta RUPS dipindahkan di Sorong atau Manokwari,” serunya.

Sementara Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan mengancam bakal mencabut sahamnya dari Bank Papua bila RUPS tetap dijalankan.“Rapat ini bagi kami tidak sah. Jadi kalau ini dilanjutkan saya akan cabut saham dari Bank Papua,” terang dia.

Komisaris Utama Bank Papua, Lipiyus Biniluk menyampaikan alasan digelarnya pelaksanaan RUPS di Jayapura.“Alasan yang memang menjadi pertimbangan , yakni karena kondisi kita di Bank Papua yang saat ini ada keprihatinan sangat dalam. Sehingga keputusan menggelar di Jayapura, merupakan upaya efisiensi yang sangat radikal. Karena kantor pusat akan dipindahkan sementara ke Papua Barat, sementara untuk menyelenggarakan butuh biaya yang besar, padahal efisiensi jadi tekanan utama.“Bahkan kami di dalam Bank Papua pun mulai membatasi ruang gerak perjalanan dinas dan lain sebagainya. Ini bertujuan supaya bank ini bisa kompetitif dan efisien,” kata dia.

Menyikapi berbagai aksi protes, Sekda Papua Hery Dosinaen selaku pimpinan RUPS memutuskan untuk menskors rapat guna pembicaraan lebih lanjut. Setelah di skor hampir satu jam, semua pemegang saham pun sepakat untuk membatalkan RUPS Tahunan tersebut, dan dialihkan ke Papua Barat pada Juni mendatang.***(PT/RED/06)

Komentar